Oleh: Lazuardi Pratama
BOPM WACANA | Pembangunan masjid Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kurang dana sekitar Rp300 juta. Kurangnya dana ini berdasarkan total kebutuhan dana pembangunan yang berkisar di Rp900 juta hingga saat ini masih terpenuhi Rp600 juta. “Itu pun Rp150 juta dari Rp600 juta ada berutang sama pemborong,” ujar Dekan FMIPA Sutarman, Jumat (27/3).
Kekurangan dana tersebut untuk melengkapi pembangunan masjid. Di antaranya atap, plafon, sound system, lantai keramik bagian teras, dan tangki air. Hingga saat ini, lantai masjid, sebagian tempat wudu, atap utama, sajadah, dan hijab sudah bisa dipakai. Sehingga, masjid sudah bisa dipakai untuk salat berjamaah dan tempat berkumpul mahasiswa.
Menurut Sutarman, selama ini pihaknya mengumpulkan dana sumbangan dari satu perusahaan perkebunan, rektor, dosen, dan mahasiswa. Untuk ke depannya, Sutarman mengatakan sudah menyebar proposal ke berbagai pihak agar bersedia menyumbang. Selain itu, ia juga berharap sumbangan dari jamaah. “Enggak berani pasang target kapan selesai, karena bergantung sama sumbangan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al Falak FMIPA Rifqi Syahbana mengatakan pihaknya mendukung pembangunan ini. Rifqi mengatakan UKMI Al Falak sebulan belakangan telah menyebar kupon semacam kwitansi Rp5 ribu yang disebar ke seluruh mahasiswa FMIPA sebagai salah satu cara mencari sumbangan. Program ini dinamakan Posko UKMI Peduli Umat alias PUPU. “Jadi tiket ke surgalah,” ujarnya. Hingga saat ini, sekitar Rp7 juta telah terkumpul.
Adapun masjid FMIPA sudah mulai direhabilitasi sejak tahun lalu. Rehabilitasi ini dilakukan karena masjid yang lama dinilai sempit dengan atap yang rendah. “Masjid yang lama itu sumpek,” tutup Sutarman.