Oleh: Anggun Dwi Nursitha
BOPM WACANA – Mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahuta) USU 2016 diperkenalkan bagaimana menjadi pencinta hutan atau rimbawan yang baik saat kegiatan Perkenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) USU. Rimbawan merupakan hal dasar yang harus dipahami dan dimengerti oleh Mahasiwa Fahuta. “Kalau mereka (mahasiswa-red) sudah tau, mereka bisa menciptakan etika rimbauannya sendiri,” ungkap Koordinator Acara PKKMB Fahuta Rizky Kurniawan Saragih, Jumat (26/8).
Rizky mengatakan siapa saja bisa menjadi rimbawan, namun itu tidaklah mudah. Rimbawan yang baik adalah mengerti bagaimana etika menciptakan kondisi hutan dengan baik. Etika tersebut berarti harus menjaga dan melestarikan hutan. Pun, ini sesuai dengan visi misi Fahuta untuk menciptakan rimbawan yang baik. “Orang diluar sana saja peduli dengan hutan, kita yang konsisten pada bidang ini harus begitu bahkan lebih,” ungkapnya.
Fahuta Novia Istima, Mahasiswa Fahuta 2016 sepakat dengan hal tersebut dan menurutnya melestarikan hutan harus dimulai dari diri sendiri. Ia mengatakan jika sedikit yang mengenal etika rimbawan mungkin saja hutan di Indonesia lama-lama bisa kritis.
Rizky menambahkan pemahaman etika rimbawan bisa dimulai dengan menggerakkan pelestarian hutan dengan menanam banyak pohon, menjaga kelestararian hutan dan sebagainya. Rimbawan merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan. “Semoga pengenalan ini bisa selalu diingat oleh adik-adik kita,” pungkasnya.