Oleh: Ibrahim Husain
Aku terdiam memperhatikan
Langkahmu yang semakin lamban
Rambut di kepalamu kian menipis
Tapi engkau tetap berdiri tegak
Tidak ada satu pun yang berani menggoyahkanmu
Engkau tetap menatap ke depan
Semua yang kau lakukan bukan hanya untukmu
Melainkan untuk orang yang kau cintai
Siang malam kau lewati tanpa keluh
Kau tidak meminta penghargaan
Melainkan sebuah cinta tulus
Cinta yang berasal dari hati terdalam
Jari-jari yang kau tunjukkan
Membuktikan segalanya
Bahwa kau banting tulang dengan ikhlas
Tetapi selalu ada batu yang menimpamu
Engkau merupakan cinta dari hati
Engkau merupakan cahaya hati
Engkau cermin kehidupan
Ayah, kau pahlawanku
Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Administrasi 2015.