Oleh: Dea Amanda Sembiring
Sosok yang tulus dan penuh semangat di balik komunitas “Tersalur Medan”, ialah pemuda yang bernama Muhammad Irham Syah. Tersalur Medan adalah sebuah komunitas yang berdiri di tengah pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Komunitas ini memiliki landasan yang kuat dalam Sustainable Development Goals (SDG’s) dan bertujuan untuk menggalang dedikasi berbagi dengan membantu orang-orang yang membutuhkan, terutama di masa-masa sulit.
Awalnya, komunitas ini hanyalah sebatas ide percobaan bersama seorang temannya, Arvi. Namun, seiring berjalannya waktu, Irham menemukan rumah baru bersama dengan lingkungan pertemanan yang positif di komunitas ini. Meskipun awalnya dia tidak memiliki niat untuk menjadi ketua. Pendiri komunitas serta para anggota Tersalur Medan mempercayainya untuk memimpin komunitas ini. Irham telah belajar banyak tentang kepemimpinan dalam perjalanannya bersama Tersalur Medan.
Tersalur Medan menjalankan berbagai kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat di Kota Medan. Ini termasuk kegiatan edukasi anak-anak dengan program SUMUT Pintar, distribusi pakaian dan sembako melalui program Salurkan, serta kegiatan Ngontrak (Ngobrol Interaktif) melalui platform Live IG/Webinar. Mereka juga memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk membuat aksesoris pada masyarakat tingkat kelurahan atau desa guna meningkatkan kreativitas dan juga mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Irham dan timnya juga berdedikasi untuk mengedukasi anak-anak panti asuhan tentang kesehatan melalui program Edugames. Selain itu, komunitas ini juga berperan penting dalam penyaluran dana kepada orang-orang yang terkena dampak peristiwa atau bencana di Kota Medan.
Salah satu kegiatan krusial yang dilakukan Tersalur Medan dikenal dengan nama “Salukan Keikhlasan”. Kegiatan ini mencakup penggalangan dana seikhlasnya yang hasilnya digunakan dalam pengadaan makanan untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti para tunawisma. Kegiatan ini menambah makna yang lebih mendalam khususnya ketika dilaksanakan selama bulan puasa.
Selain itu, Tersalur Medan juga sukses melakukan pencapaian besar melalui inisiatif kegiatan mereka yang bertajuk Social Trip Bukit Lawang. Kegiatan ini tentunya tak dapat terlaksana dengan optimal tanpa hadirnya upaya kolaboratif dengan berbagai komunitas lain. Tersalur Medan memanfaatkan kesempatan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak dan secara bersamaan mengambil bagian dalam kegiatan rekreasi bersama anggotanya. Selama kegiatan ini berlangsung, berbagai aktivitas dilakukan sebagai bagian dari petualangan untuk mengisi waktu dengan kebersamaan.
Upaya kolaborasi dengan para donatur dan relawan adalag kunci kesuksesan yang berkontribusi pada keberhasilan Tersalur Medan. Sumbangan dermawan yang diterima terbukti berperan dalam memberikan bantuan berharga kepada individu-individu yang sangat membutuhkan. Partisipasi yang datang dari para sukarelawan tentunya juga berharga, terutama ketika anggota Tersalur Medan tidak dapat berpartisipasi secara aktif dalam proyek dan upaya tertentu.
Menurut Irham, mengulurkan tangan membantu sesama manusia akan selalu menghasilkan hasil yang positif. Dia meyakini bahwa semua tindakan kebaikan yang dilakukan akan dibalas dengan cara yang tidak terduga. Irham meyakini bahwa setiap kebaikan yang tersalur kepada satu orang akan memicu efek berantai dari banyak orang yang akan membalas kebaikan itu.
Tersalur Medan berkeinginan untuk menjadi jembatan bagi siapa pun yang ingin membantu orang-orang yang membutuhkan. Mereka ingin terus menggerakkan semangat kemanusiaan ini untuk terus berbagi kepada sesama yang membutuhkan uluran tangan. Irham mengatakan bahwa donasi seikhlasnya dan partisipasi sebagai relawan sangat diperlukan.
Namun, bahkan jika seseorang tidak bisa berdonasi atau menjadi relawan, mereka dapat membantu dengan membagikan informasi tentang berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Tersalur Medan. Dengan semangat dan dedikasi seperti Irham, Tersalur Medan terus tumbuh dan membawa sinar harapan bagi masyarakat Kota Medan.