BOPM Wacana

Menakar Untung-Rugi Program Kreativitas Mahasiswa

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi | Reza Anggi Riziqo
Ilustrasi | Reza Anggi Riziqo

Oleh: Reza Anggi Riziqo

Turut serta pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) bahkan menjadi juaranya adalah mimpi sebagian besar mahasiswa saat ini. Satu-satunya tiket menuju PIMNAS yaitu mahasiswa, harus terlebih dahulu mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan selanjutnya dinyatakan layak melaju pada gelaran PIMNAS—sebagai kompetisi keilmuan paling bergengsi di tataran perguruan tinggi. Terdapat 10 kategori PKM pada tahun 2023 kemarin, mulai dari program riset hingga pengabdian masyarakat.

“PKM merupakan salah satu wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang diluncurkan oleh Ditjen Diktiristek pada tahun 2023 di bawah pengelolaan Belmawa merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan, mewadahi, dan mewujudkan ide kreatif serta inovatif mahasiswa,” mengutip kata sambutan Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Sri Gunani Partiwi, dalam Pedoman Umum PKM 2023. Program ini dinilai telah meningkatkan dampak positif meningkatan prestasi mahasiswa dan prestasi Perguruan Tinggi.

Belum mencoba maka tak tahu rasa, PKM sendiri masih dipenuhi berbagai kekurangan pada pelaksanaannya. Penulis sendiri pernah terlibat pada program ini di tahun 2023, dan merasakan langsung dinamika yang ada. Berangkat dari situ, beberapa pandangan penulis yang dipaparkan berikutnya sedikit banyak dapat menjadi pertimbangan bagi pembaca yang tertarik mengikuti PKM dan menggantungkan asa padanya untuk dapat berpartisipasi di PIMNAS kelak.

Ragam Kendala

Sudah sewajarnya pada gelaran apapun, termasuk PKM, diiringi oleh berbagai kendala. Penulis mengkategorikan kendala menjadi dua, yaitu kendala internal dan eksternal. Kendala internal yang dimaksud yaitu kendala yang ada di dalam suatu tim PKM, utamanya bersumber pada satu hal: ketidaksiapan tim. Sedangkan kendala eksternal yaitu kendala di luar tim seperti: penyelenggaraan oleh Belmawa (red-Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan).

Pada tataran internal, kesiapan tim adalah hal yang utama dan penting diperhatikan. Tahapan PKM yang pelik meliputi pengajuan proposal pendanaan, seleksi administrasi, pelaksanaan kegiatan, presentasi, pemenuhan luaran sebagai kewajiban, presentasi, hingga penilaian mesti dicamkan oleh setiap individu dalam tim PKM.

PKM bukan sekadar sarana pemuas nafsu mahasiswa fomo yang birahi terhadap angan prestasi tinggi yang instan. Perlu perencanaan matang yang sistematis dan strategis. Mulai dari pemilihan anggota tim yang relevan dan bermutu serta berkomitmen, hingga menentukan dosen pendamping yang tepat.

Banyak peserta hanya berbekal ‘niat’ saja yang pada ujungnya kelimpungan sendiri. Misalkan pada tahapan penyusunan proposal untuk diajukan, bermodal judul keren berdasarkan referensi judul-judul PKM yang tembus di tahun sebelumnya, namun gelagapan dalam menyusun isi proposal.

Keterlibatan mahasiswa dalam tim pada tahap penyusunan proposal dapat menjadi indikator kesiapan suatu tim untuk bertarung. Tak jarang proposal dikerjakan oleh beberapa orang saja dalam suatu tim, atau bahkan hanya digarap oleh satu orang saja, si ketua tim.

Beruntung jika mendapatkan dosen pendamping yang tepat dan baik dalam mengarahkan penyusunan proposal. Sebab, ‘tahu diri’ atas kemampuan pribadi saya rasa penting untuk dipatrikan dalam pikiran calon peserta. Tidak usah jauh membahas rumusan masalah program hingga metodologi jika dirasa kemampuan menulis sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan menyusun suatu makalah proposal secara sistemis agar tertib administrasi tidak dapat dipenuhi.

Dosen pendamping yang tepat tidak sekadar aktif untuk dihubungi, namun harus dipastikan juga jika keilmuan dan keahlian beliau sesuai dengan judul yang diajukan. Jangan sampai dosen pendampingnya siapa, tapi lebih banyak diskusinya ke siapa.

Jauh dari tahapan proposal, kesiapan tim dan dosen pendamping adalah sebuah investasi penting. Terlebih ketika proposal tim lolos untuk didanai kegiatannya. Sinergisitas antar anggota yang bermutu dan berkomitmen serta komunikasi yang baik dengan dosen pendamping yang tepat adalah bahan bakar sesungguhnya dalam menjalankan roda kegiatan PKM sesuai dengan rancangan yang telah disusun.

Pada tahap pelaksanaan kegiatan, pendelegasian tugas antar anggota, adalah hal berikutnya yang perlu diperhatikan. Jangan nantinya terlalu sibuk mengerjakan riset atau pengabdian sampai lupa mengurus administrasi harian yang perlu dilaporkan kepada Belmawa—log book kegiatan dan keuangan, akibat tidak ada seorang anggota tim yang bertugas mengurus itu.

Akuntabilitas dan transaparasi kegiatan merupakan hal yang paling ditagih oleh Belmawa terhadap para tim yang berhasil didanai. Belum lagi luaran-luaran yang sudah kalian janjikan kepadanya dalam proposal yang sudah disetujui. Ingat, kalian menandatangani kesanggupan pelaksanaan di atas sebuah materai.

Selanjutnya, kendala eksternal jadi yang perlu diperhatikan. Belmawa sebagai penyelenggara tak luput dari kesalahan. Misalnya pada pelaksanaan PKM 2023 yang terjadi ketidaksesuaian jadwal kegiatan akibat seleksi berkas dan substansi yang molor oleh penyelenggara.

Tahun lalu, semua dikagetkan dengan pengumuman proposal lolos pendanaan yang ditunda-tunda. Pengumuman ditunda hingga beberapa bulan kemudian. Sehingga banyak perubahan dalam tim internal para peserta, seperti sudah ada anggota yang lulus kuliah, atau mengambil program lain.

Masalah lain timbul pada laman Simbelmawa. Laman tersebut kerap down dan tidak bisa diakses pada hari-hari krusial seperti pada beberapa hari hingga hari H jadwal pengumpulan laporan kegiatan.

Belum lagi Belmawa yang dinilai tidak objektif dalam meloloskan tim-tim tertentu ke tahap Pimnas. Kolom komentar instagram @dit.belmawadikti sempat dibanjiri oleh komentar netizen yang sebagian besar peserta PKM, yang kecewa terhadap hasil pengumuman tim lolos tahap Pimnas pada PKM 2023. Sebagian besar dari mereka menyatakan jika ada tim-tim yang sebenarnya tidak memenuhi syarat dan tidak layak untuk lolos.

Mencegah Kendala

Sikap pencegahan berbagai kendala yang sudah saya paparkan adalah kunci utama untuk memaksimalkan keikutsertaan dalam kegiatan PKM selanjutnya (2024).

Bagi para calon peserta, atau yang saat ini sedang berjual menyusun proposal pendanaan, harap menelisik lebih dalam beberapa argumentasi yang telah saya paparkan. Misalnya mulai turut aktif menyusun komposisi tim yang tepat dari sekarang.

Permasalahan internal jadi yang terberat untuk dihadapi. Maka dari itu, pemilihan anggota tim yang baik, berkualitas, dan berkomitmen adalah solusi pencegahan utama.

Di sisi lain, kalian harus turut aktif berdiskusi baik itu dengan dosen pendamping untuk membahas materi lebih dalam, atau dengan para mahasiswa yang pernah terlibat dalam gelaran PKM sebelumnya. Sehingga dapat mematangkan kesiapan pribadi maupun tim baik dalam hal materi maupun kesiapan administrasi.

Pertimbangkan dengan baik. Rencana yang matang akan membuahkan hasil yang memuaskan.

 

Komentar Facebook Anda

Reza Anggi Riziqo

Penulis adalah Mahasiswa Antropologi Sosial FISIP USU Stambuk 2021. Saat ini Reza menjabat sebagai Pimpinan Redaksi BOPM Wacana.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4