BOPM Wacana

Media Harus Minimalisir Pengaruh ISIS

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Sri Wahyuni Fatmawati P

Ketua Panitia Sri Pangestu Dewi Murni memberikan plakat dan sertifikat kepada pemateri "Diskusi Publik di Gedung Serba Guna FIB, Kamis (23/4). Pemerintah membuat kebijakan yang berorientasi dengan kepentingan rakyat agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan ISIS. | Sri Wahyuni Fatmawati P
Ketua Panitia Sri Pangestu Dewi Murni memberikan plakat dan sertifikat kepada pemateri “Diskusi Publik di Gedung Serba Guna FIB, Kamis (23/4). Pemerintah membuat kebijakan yang berorientasi dengan kepentingan rakyat agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan ISIS. | Sri Wahyuni Fatmawati P

BOPM WACANA — Media harus turut berperan untuk meminimalisir pengaruh Islmic State of Iraq and Syria (ISIS), dikarenakan media memiliki akses yang lebih luas sebagai pemeberi informasi kepada masyarakat luas. Hal ini disampaikan oleh Sugiatmo, Sekretaris Koperasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Medan yang hadir sebagai pemateri dalam Diskusi Publik Meminimalisir Pengaruh ISIS dan Radikalisme, Apa yang Harus Diperbuat? di Gedung Serba Guna, Kamis (23/4).

Menurut Sugiatmo, media harus melaksanakan fungsinya sebagai kontrol sosial dan sarana edukasi masyarakat. Keduanya bisa dilakukan dengan menyaring tiap informasi yang akan disampaikan mengenai ISIS ini. Namun bukan berarti menutupi semua informasi yang terkait atau malah memutarbalikkan fakta. “Disaring saja, yang perlu diketahui masyarakat ya harus diberitahu, tapi jangan mendetil, karena efeknya tidak akan baik,” sahutnya.

Pujiati, Pengamat Sosial Keagamaan menyampaikan hal yang sama. Menurutnya media menjadi salah satu cara meminimalisir pengaruh ISIS maupun gerakan radikal. Istilah bad news is a good news harusnya ditelaah dengan baik agar informasi yang disampaikan berimbang dan mengedukasi masyarakat. Bagaimanapun masyarakat harus diberitahu apa itu ISIS dan informasi lain yang terkait agar tidak salah paham dan jadinya malah terpengaruh.

“Ada baiknya juga pemerintah yang memblokir situs berita kemarin yang malah menimbulkan pemahaman yang salah,” tambahnya.

Ditambahkan Sugiatmo, media jangan malah menjadi media propaganda antara ISIS dan non-ISIS, dikarenakan media dapat mencipatakan stigma di masyarakat. Menurutnya, apabila tidak berimbang, stigma masyarakat jadi salah.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4