Oleh: Rachel Caroline L.Toruan
Medan, wacana.org-Tewasnya Mahasiswi Sosiologi USU 2022, Mahira Dinabila dipastikan tewas bunuh diri dipicu oleh banyaknya tekanan dan ketiadaan harapan. Hal ini dinyatakan oleh Psikolog, Irna Minauli pada rilis hasil penyidikan kepolisian di Polda Sumut, Selasa (19/09).
Irna menambahkan bahwa Mahira merupakan sosok yang cukup menutup diri dengan sosialnya. Hal inilah yang membuat Mahira kurang mendapat dukungan dari lingkungannya. “Secara hubungan personal, terlihat adanya permasalahan yang kemungkinan dipicu oleh perbedaan perlakuan antara almarhumah ibu angkatnya dahulu dengan keluarganya yang baru,”tambahnya
Menurut Irna, hal dasar yang melatarbelakangi percobaan bunuh diri adalah merasa dibohongi, merasa ditinggalkan, dan kurang kasih sayang. “Hadirnya gabungan dari kondisi tidak berdaya dan putus asa, seperti merasa tidak adanya dukungan sosial membuatnya menganggap bahwa bunuh diri adalah jalan yang terbaik,” jelasnya
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Teuku Fathir Mustafa mengonfirmasi bahwa ditemukannya jejak pencarian informasi dari ponsel Mahira, mulai dari apakah Mahira membutuhkan bantuan psikolog hingga metode bunuh diri diperkuat dengan pemesanan racun potas. “Adanya berbagai curhatan kegalauan dan berbagai pencarian informasi bunuh diri ditemukan di ponsel Mahira,” pungkasnya.