Oleh: Nicola Cornelius Alemta Simarmata
USU, wacana.org- Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sumatera Utara (USU) laksanakan aksi kreatif sebagai bentuk aksi perlawanan terkait tindakan represif pihak dekanat FIB terhadap lapak baca mahasiswa. Hal ini dikonfirmasi oleh Plt. Gubernur FIB Eibram Siringo-ringo, Selasa (11/10).
Eibram menjelaskan dalam aksi kreatif ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan, mulai dari diskusi, lapak baca, sablon cukil, panggung ekspresi serta pembagian selebaran kepada mahasiswa dan poster-poster yang berisi terkait tindakan represif tersebut dan juga tanggapan dari bobroknya ruang lingkup pendidikan saat ini.
Eibram juga menjelaskan terdapat beberapa tuntutan pada aksi kreatif tersebut, seperti hentikan tindakan represif ataupun premanisme dalam kampus serta penolakan terhadap ketentuan yang membatasi ruang kreativitas mahasiswa. “Pendidikan merupakan suatu alat pembebasan dan ruang lingkup kampus sebagai laboratorium mahasiswa semakin mengalami kemerosotan, dapat dilihat dari sering terjadinya pembatasan-pembatasan terhadap ruang gerak mahasiswa untuk berkumpul, berinteraksi dan berekspresi.” tuturnya.
Selama aksi berlangsung, tidak ada tanggapan apapun dari pihak dekanat soal tuntutan yang dibawa.
Baca Juga : Lapak Baca FIB di Bubarkan Paksa Oleh Dekanat
Menanggapi hal tersebut, Mahasiswa Ilmu Sejarah 2018 Fahrurozy Efrial memandang aksi kreatif tersebut merupakan langkah yang baik dari respon kawan-kawan yang melapak atas tindakan premanisme yang dilakukan oleh pihak dekanat satu minggu yang lalu.
Ia memandang tidak adanya tanggapan dari dekanat menandakan bahwa pihak dekanat melakukan pembiaran untuk bertanggung jawab atas perilaku oknumnya, “Ini merupakan pembiaran dari pihak dekanat agar aksi tersebut seolah-olah tidak penting untuk ditanggapi, jadi pihak dekanat ini jelas tak bertanggung jawab atas perilaku represif oknumnya” tutupnya.