Oleh: Adinda Zahra Noviyanti
BOPM WACANA – Ketua Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Etnomusikologi Nevo Kaban mengungkapkan kekecewaannya kepada rektorat karena tak mewadahi kreativitas mahasiswa Etnomusikolagi. Pasalnya, mereka tidak memiliki tempat untuk berlatih dan tampil di muka umum, sehingga terkadang membuat panggung jalan di depan Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Demikian disampaikannya, Minggu (4/12).
Nevo menceritakan awalnya mereka mendapat larangan dari dekanat untuk menjadikan badan jalan di depan Fakultas Ilmu Budaya sebagai panggung dan dianjurkan pindah ke Pendopo USU. Namun, saat menggunakan Pendopo USU akhir September lalu, mereka diminta biaya kebersihan sebesar Rp350.000 oleh penjaga. “Mahasiswa mau berkarya pun bayar, kan parah?” katanya.
Suhardi, Kepala Bagian Aset USU membantah adanya biaya kebersihan dalam pemakaian Pendopo USU. Semua mahasiswa USU bisa menggunakan Pendopo USU tanpa pungutan apa pun. Namun, tak ada larangan jika pemakai memberi uang kebersihan kepada penjaganya. “Secara administratif tidak ada,” ujarnya.
Nevo berharap ada dukungan dari dekanat maupun rektorat agar mereka bisa berkreativitas. Tidak hanya Etnomusikologi, tapi semua HMD lain juga membutuhkan dukungan. “Toh, mahasiswa berkreativitas untuk meningkatkan akreditasi USU juga,” pungkasnya.