Oleh: Sri Wahyuni Fatmawati P
Aku punya lima kuntum bunga mawar merah warna darah
Wanginya anyir sungguh serupa
Aku dapat dari negeri antah berantah dengan susah-susah
Kata mereka ada khasiatnya
Bila dicampur air akan sungguh celaka
Satu kuntum kuberikan untuk ayah ibuku
Hadiah sudah menelantarkanku
Satu kuntum untuk kakak-kakakku
Balasan tak pernah mau menerimaku
Satu kuntum untuk tetangga-tetanggaku
Karena tak henti-hentinya kucilkan keluargaku
Satu kuntum untuk guru-guruku
Yang tak pernah berusaha ajarkanku apapun
Kuntum terakhir untuk teman-temanku
Yang tak pernah mau bermain bersamaku
Ahh. . . kini mereka mati semua
Napasnya hilang sudah
Aku punya lima kuntum bunga mawar merah warna darah