Oleh: Amelia Ramadhani
Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan universitas tertua di Sumatera. Keinginan untuk membentuk sebuah sekolah tinggi di Sumatera sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Keinginan itu muncul karena kala itu sekolah kedokteran di Indonesia hanya ada satu yaitu di Kota Bandung. Lokasinya sangat jauh dari Sumatera Utara sehingga menyulitkan mahasiswa yang ingin bersekolah di bidang kedokteran.
Saat izin pembangunan USU dikeluarkan, jumlah fakultas tak langsung lima belas seperti saat ini. Awalnya hanya ada satu fakultas berstatus swasta di bawah naungan Yayasan USU. Namun secara bertahap status tersebut berubah seiring dibangunnya fakultas baru. Apa sajakah lima fakultas tertua di USU?
- Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran (FK) merupakan fakultas pertama di USU sekaligus mewakili universitas pertama di Sumatera. Keinginan mendirikan perguruan tinggi untuk pendidikan dokter di Sumatera sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Dr T Mansoer, Dr Pirngadi, Dr M Amir, Dr Achmad Sofian, dan beberapa rekannya mengajukan hasrat tersebut kepada pihak Belanda. Namun keinginan tersebut tak dapat dikabulkan dengan alasan satu sekolah kedokteran di Bandung sudah cukup untuk Indonesia. Beberapa tahun kemudian, saat Perang Dunia II meletus, keinginan tersebut kembali dilontarkan. Lagi-lagi tak mendapat dukungan dari bangsa yang menjajah Indonesia, yakni Jepang.
Setelah Indonesia meraih kemerdekaan, keinginan para tokoh pendiri tak padam begitu saja. Pada tahun 1951 dibentuklah sebuah panitia pendiri universitas yang diketuai oleh Dr Soemarsono. Dalam kepanitiaan itu dibahas jenis fakultas yang akan didirikan dan pertimbangan lain seperti lokasi yang diberikan Kotapraja Medan, jumlah sekolah menengah atas (SMA) di Medan, serta ketersediaan Laboratorium Patologi.
Akhirnya FK resmi dibuka pada 20 Agustus 1952. Saat itu hanya ada dua puluh enam mahasiswa, terdiri atas dua puluh tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Dekan pertama FK adalah Sofian, Maas sebagai wakil dekan dan M Ildrem menjadi sekretaris.
Dalam pengembangannya FK menerima bantuan alat-alat fisiologi dan beberapa staf pengajar dari World Health Organization. Hingga saat ini FK semakin berkembang dan sudah memiliki dua puluh tujuh departemen, satu program studi pendidikan dokter, tiga program studi strata dua, dan satu program studi strata tiga ilmu kedokteran. Selain itu FK juga memiliki kelas internasional, terbuka bagi mahasiswa yang berasal dari luar negeri.
Sekarang FK dipimpin oleh Prof Gontar A Siregar sebagai dekan, Prof Guslihan Dasa Tjipta sebagai wakil dekan I, Zaimah Z Tala sebagai wakil dekan II, dan Muhammad Rusda sebagai wakil dekan III.
- Fakultas Hukum
FH berada di bawah naungan Yayasan USU dan berstatus swasta, sebab FH didirikan bukan oleh negara. Pada 1 September 1955 FH diserahkan kepada negara kemudian disahkan sebagai fakultas negeri. Saat ini FH memiliki enam departemen dan satu laboratorium ilmu hukum yang dijadikan tempat praktik mahasiswa, yaitu Geudng Peradilan Semu. Dekan pertama FH adalah Prof T Dzulkarnain dan Prof Mahadi sebagai sekretaris fakultas. Saat bergantinya status FH menjadi negeri, FH dipimpin oleh Prof Ani Abbas Manoppo dan Prof Dzulkarnain sebagai sekretaris jurusan.
Saat ini FH dipimpin oleh Prof Runtung sebagai dekan, Prof Budiman Ginting sebagai wakil dekan I, Syafruddin sebagai wakil dekan II dan M Husni sebagai wakil dekan III.
- Fakultas Pertanian (FP)
Tahun 16 November 1956 Yayasan USU kembali mendirikan fakultas baru, Fakultas Pertanian (FP). Selama dua tahun pertama FP berstatus fakultas swasta. Pada 25 Agustus 1958 FP diserahkan kepada pemerintah Indonesia dan berubah status menjadi fakultas negeri.
FP diresmikan sebagai fakultas pada 16 November 1956 di gedung FH yang terletak di Jalan Seram No 4 Medan. Awalnya, FP menggunakan ruangan kuliah dan pratikum FH dan FK.
Dekan pertama FP adalah Prof A Sofian, Tan Hong Tong sebagai sekretaris fakultas. Tanggal 20 Mei 1957 digantikan oleh Arpandi Mangundikoro, kemudian digantikan oleh J Partasik pada 2 Agustus 1957.
Saat ini FP dikepalai oleh Prof Darma Bakti, Hasanuddin sebagai wakil dekan I, Irsal sebagai wakil dekan II dan Luhut Sihombing sebagai wakil dekan III.
Dalam perjalanannya, FP sudah menamatkan belasan ribu mahasiswa dari sebelas program studi. Banyak dari alumni FP yang bekerja di perkebunan milik negara atau swasta. Selain itu FP USU juga bekerja sama dengan Proyek Pertanaman Padi Pasang Surut (P4S) di bidang penelitian. Program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dosen dan juga mahasiswa. Selain itu, hasil dari P4S adalah pembangunan musala dan juga pembangunan gedung kantin di FP.
- Fakultas Teknik (FT)
Awalnya FT hanya punya satu jurusan yaitu Teknik Sipil. Tahun 1962 sampai 1999 dibukalah jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri, Teknik Kimia, dan Teknik Arsitektur.
Dekan pertama FT adalah Tarip Abdullah Harahap dan M Sipahutar sebagai sekretaris. Saat ini FT dipimpin oleh Prof Bustami Syam sebagai dekan, Prof Muhammad Turmuzi sebagai wakil dekan I, Hamidah Harahap sebagai wakil dekan II, dan Ahmad Perwira Mulia sebagai wakil dekan III.
Sejauh ini FT USU juga bekerja sama dengan beberapa universitas di luar negeri dalam mengembangkan riset dan mutu pendidikan. Universitas tersebut antara lain, Universitas Stavanger (Norwegia), Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Malaysia Perlis dan lainnya.
Saat ini Departemen Teknik Mesin, Tim Horas USU, sedang mengembangkan mobil hemat energi bertenaga etanol dan bio-diesel sedangkan Departemen Teknik Elektro sedang mengembangkan mobil listrik.
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Pada tahun 1975 Akademi Administrasi Niaga Medan dilebur ke FEB menjadi Pendidikan Ahli Administrasi dan Perusahaan (PAAP). PAAP kemudian menjadi program diploma tiga (DIII) dengan tiga program studi yakni DIII Keuangan, DIII Akuntansi, dan DIII Kesekretariatan.
Dekan pertama FEB adalah Prof A sofyan, wakil dekannya adalah Prof Jung Ted Koei dan terakhir sekretarisnya T M H L Tobing. Selama ini, ada tiga tahap dalam proses pembangunan gedung di FEB. Tahap pertama merupakan hibah dari pengusaha nasional TD Pardede yang kemudian menjadi gedung perkuliahan Fakultas Ilmu Budaya. Kemudian dibangun lagi beberapa perkantoran tahun 1970 dan disebut dengan nama gedung lama.
Tahap kedua dibangun pada tahun 1989, sebuah gedung dibangun dari dana Asian Developing Bank Loan, pinjaman dari Bank Pembangunan Asia, yang diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional Indonesia. Di tahun 1994 gedung ini disebut dengan gedung baru.
Tahap ketiga adanya bantuan dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Sumut, maka dibangunlah enam gedung kuliah lagi. Gedung ini dianggarkan oleh Gubernur Sumatera Utara, Rudolf Matzuoko Pardede, setelah mengetahui bahwa gedung FEB pertama kali dibangun oleh orang tuanya. Gedung ini diresmikan di tahun 2010 ketika Chairuddin P Lubis menjadi Rektor USU.
Pada tahun 2011 silam FEB kembali mendapatkan bantuan gedung dari Pertamina. Dua ruang kuliah di lantai satu dan convention hall di lantai atas. Sekarang FEB dipimpin oleh Prof Dr Azhar Maksum sebagai dekan, Fahmi Natigor sebagai wakil dekan I, Arifin Lubis sebagai wakil dekan II dan Ami Dilham sebagai wakil dekan III.