Oleh: Adinda Zahra Noviyanti
Medan, wacana.org/arsip – Ladang Bambu Family (LBF), komunitas pemuda desa Ladang Bambu Kecamatan Pancur Batu mengadakan Pentas Seni Karoja di Simpang Tuntungan Kecamatan Pancur Batu. Pentas seni ini diadakan untuk menunjukkan persatuan antaretnis Jawa dan Karo di satu tempat. “Meski dua budaya dalam satu tempat gadak konflik,” kata Jecky Raju Sembiring selaku inisiator Pentas Seni Karoja, Sabtu (4/2).
Menurut Jecky, disebut Pentas Seni Karoja karena pentas seni ini diadakan berdasarkan transformasi dari seni musik suku Karo dan suku Jawa. Menurutnya, musik lebih disukai dan digandrungi masyarakat. Pentas seni ini diisi oleh grup seni musik bernama Sedalan Etnik, grup kuda lumping Jarkep Kancil Sengit dan beberapa pemusik asal kota Medan. Tak hanya musik, mereka juga menyuguhkan sedikit tari-tarian Jawa seperti tarian dalam kesenian kuda lumping dan tarian Karo.
Sandri S (45), salah satu warga desa Ladang Bambu mengapresiasi acara ini. Ia sangat mendukung inisiatif dan kretivitas pemuda desanya. Pemuda zaman sekarang juga harus dikenalkkan dengan musik dari kebudayaannya. “Nanti gak kenal pulak orang itu—pemuda desa— sama seni musik sukunya sendiri,” katanya.
Jecky berharap, acara ini bisa terselenggara lagi tahun depan. Apalagi ia melihat respon masyarakat sangat besar. Terlihat dari jumlah pengunjung yang hadir hingga berdesakan bahkan sempat membuat macat jalan lintas Medan-Berastagi. “Kalau ada tahun depan semoga aja makin banyak yang dukung,” harapnya.