RedaksiOleh Ridho Nopriansyah
BOPM WACANA | Laboratorium (Lab) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) kekurangan peralatan dan bahan praktikum. Koordinator Laboratorium Kimia Anorganik, Nimpan Bangun menyatakan lab FMIPA masih jauh dari kategori ideal. Pasalnya dari segi fasilitas masih banyak yang belum dipenuhi. “Kita selalu memaksimalkan yang ada, walau jauh dari ideal,” tambah Nimpan Bangun,Senin (22/4).
Asisten Lab Kimia Anorganik, Kristin juga membenarkan hal tersebut. Ia menambahkan setiap labseharusnya disediakan lemari asam demi keamanan praktikan. Selain itu ia juga menyayangkan ketiadaan alat pengering. Untuk mengeringkan bahan, terkadang harus menunggu satu minggu lebih. “Ini jelas tidak efisien di waktu,” tambah Kristin.
Kondisi serupa juga dialami Rina Mardayanti, mahasiswa FMIPADepartemen Fisika 2011 yang melakukan penelitian di Lab Kimia Polimer. Ia menyayangkan penyatuan lab untuk kelas biasa dengan penelitian. Peralatan di Lab Kimia Organik juga ada yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ia mencontohkan neraca yang ada tidak memiliki akurasi yang tinggi lagi. “Kebetulan untuk yang saya teliti, bahannya ada semua, beberapa alat memang enggak ada. Kami (peneliti –red) seharusnya dipisah,” tegas Rina Mardayanti.
Pembantu Dekan (PD) III, Kerista Sebayang membenarkan lab FMIPA tidak pernah mengalami penambahan alat-alat lab dengan skala besar sejak tahun 1973. Terhitung tahun tersebut, tidak pernah ada penambahan dan peremajaan menyeluruh terhadap peralatan lab di empat departemen tersebut. “Alat lab (Lab –red) FMIPA sangat kurang, sudah selayaknya diperbarui,” tambah Kerista Sebayang, Kamis (14/3) lalu.
Kepala Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Suhardi menyatakan, FMIPA telah mengajukan permintaan pengadaan peralatan lab senilai Rp 25 M. Pengadaan peralatan lab tersebut termasuk program USU ASRI dan dananya berasal dari anggaran 2013. “Saat ini sedang dalam proses pelelangan,” tambah Suhardi.
