Oleh: Nurmazaya Hardika Putri
BOPM WACANA | Departemen Sastra Daerah (Sasder) adakan bedah buku berjudul Kearifan Lokal dalam Pelestarian Alam pada Cerita Rakyat Sumatera Utara di Gedung Laboratorium Pariwisata USU, Selasa 29 November. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kearifan lokal masyarakat di sepuluh kabupaten di Sumatera Utara (Sumut) kepada peserta. Hal ini disampaikan Ketua Panitia Bedah Buku Warisman Sinaga, Selasa (29/12).
Salah satu contoh cerita yang diangkat yaitu cerita rakyat Dolok Pinapan dari Kabupaten Humbang Hasundutan mengenai hancurnya hubungan persaudaraan akibat memperebutkan harta. Cerita ini mengingatkan manusia agar tidak serakah dan mempercayai saudaranya.
Warisman menyebutkan sembilan kabupaten lainnya di antaranya Kabupaten Tanjungbalai, Asahan, Batubara, Simalungun, Karo, Dairi, Samosir, Tapanuli Utara, dan Batak Toba Samosir. “Ada banyak cerita yang kami dapat, tapi dari setiap kabupaten kami ambil dua cerita,” jelasnya. Penelitian dibantu tujuh orang tim pembantu peneliti, terdiri dari dosen dan mahasiswa Sasder.
Peserta bedah buku, Ketua Prodi Sastra Cina Tengku Thyrhaya Zein Sinar apresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan bedah buku ini sangat membantu mahasiswa khususnya mahasiswa Sasder untuk mengetahui kearifan lokal lewat cerita daerah yang tersaji dalam buku tersebut. “Ceritanya terkait dengan pelestarian alam, jadi lengkap ada pesan moral dan ajakannya,” tutupnya.