BOPM Wacana

Kata Mahasiswa USU tentang Inaugurasi

Dark Mode | Moda Gelap

Inaugurasi merupakan kegiatan yang sangat erat dengan mahasiswa, terutama mahasiswa yang baru saja memulai perkuliahan. Tujuannya: agar mahasiswa baru dapat mempererat hubungannya dengan kakak tingkatnya, teman sejawat, dan jurusannya. Melalui kegiatan ini juga si mahasiswa baru diharapkan untuk lebih mengenal lagi lingkungan yang akan menjadi tempat Ia menuntut ilmu dalam empat tahun kedepan.

Melihat konsep itu, inaugurasi amat sangat baik tujuannya. Tetapi tak jarang juga ditemukan inaugurasi yang masih mengangkat konsep perpeloncoan. Contohnya pada kasus yang terjadi di Akademi Maritim Djadajat, salah satu anggota didik di akademi tersebut tewas pada saat melakukan inaugarasi yang berkonsep perpeloncoan oleh seniornya.

Tak heran ada yang pro, ada yang kontra mengenai inaugurai. Tetapi bagaimana dengan mahasiswa USU? Mari kita lihat pendapat mereka terkait inaugurasi.

Andreas Dani – Fakultas MIPA 2017

Inaugurasi itu tujuannya untuk meningkatkan tali ikatan antara mahasiswa baru dengan senior-senior lalu menjalin keakraban dengan senior dengan cara saling mengenal. Melalui inaugurasi ini juga biar terbentuk sopan santun antar sesama dan mental para mahasiswa baru. Intinya inaugurasi ini untuk menjalin komunikasi dan ikatan lah bagi sesama alumni dan senior juga.

Mengenai hasil yang didapatkan dari inaugurasi itu kembali ke diri masing-masing, cuman keberhasilannya cukup besar untuk menjalin komunikasi dan ikatan sesama kita dan senior. Sebenarnya caranya, yang menjadikan inaugarasi ini memiliki dampak negatif, inaugurasi ini kan mendidik seharusnya, berilah didikan yang baik dan benar. Kalau dibuat secara kekerasan dan memakai fisik. Menurutku, kurang baguslah. Tetapi, Aku tetap setuju bila inaugurasi dijalankan, tetapi dengan cara baik lah bukan dengan kekerasan fisik.

Ricky Hamdani Simanullang – Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 2017

Aku kurang setuju dengan inaugurasi itu dan memang gak pernah ikut-ikut juga. Alasannya ya karena kegiatannya yang cenderung kearah kekerasan alih-alih untuk kekompakan dan fakta di lapangan juga gitu ada pelonco-peloncoan.

Konsep perkenalan dan kekompakan yang dibawa di inaugurasi itu bagus sebenarnya hanya saja caranya atau kegiatannya yang perlu diubah. Kalau akan ada perubahan mungkin akan ada berubah jika yang punya kebijakan lebih berani dalam hal sanksi.

Eibram Siringo ringo – Fakultas Ilmu Budaya 2017

Inaugurasi menurut saya merupakan kegiatan yang baik untuk mempererat hubungan antara senior dan mahasiswa baru juga antar mahasiswa itu sendiri. Inaugurasi pun pada saat ini dapat dikatakan budaya setiap tahunnya.

Mungkin ada yang mengatakan inaugurasi itu perpeloncoan dan sebagainya, saya tidak bisa menyalahkan hal tersebut. Ada banyak konsep-konsep yang di lakukan dalam inaugurasi yang berisi perpeloncoan. Mengenai inaugurasi saya setuju bila dijalankan karena memang inaugurasi itu baik untuk mempererat hubungan. Tetapi dalam catatan, konsep dalam kegiatan tersebut lah yang harus diubah, agar tidak menjadi boomerang untuk kegiatan tersebut. Dan inaugurasi yang menjadi budaya karena dilakukan setiap tahun dan seolah menjadi ritual untuk menyambut kawan-kawan mahasiswa baru. Sementara perpeloncoan itu kan konsep, dan konsep dapat berubah, dan yang saya lihat belakangan ini konsep perpeloncoan sudah berkurang dikarenakan konsep perpeloncoan memang sudah usang untuk digunakan saat ini.



Muhammad Fikri Karsono – Fakultas Teknik 2017

Kalau dari saya inaugurasi itu lebih seperti serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan ikatan antar mahasiswa, baik itu pertemanan ataupun ikatan antar kakak stambuk. Disitu lebih dituntut untuk kebersamaan dan mengubur ego masing-masing. Jujur, kalau bagi saya tujuan dari inaugurasi (kebersamaan dan mengubur ego–red) sangat tercapai.  Sebelum mengikuti kegiatan inaugurasi, saya sadar tidak mengenal teman-teman satu angkatan dan bahkan tidak tahu apapun tentang jurusan, dosen, dan seputar kehidupan kampus. Setelah mengikuti kegiatan inaugurasi, kami diajarkan banyak hal yang tujuannya menyatukan kami.

Dan mengenai praktik yang dibilang terlalu kasar, menurut saya kasar itu relatif. Mungkin latar belakang beberapa mahasiswa berbeda, jadi wajar saja kalau ada anggapan seperti itu. Nyatanya, yang saya rasakan tidak begitu. Persepsi terlalu kasar seperti adanya kekerasan verbal, menurut saya pribadi lebih kearah bagaimana kita diajarkan agar lebih memiliki mental yang kuat. Jadi tujuannya baik kok. Saya sangat setuju bila inaugurasi tetap dijalankan dengan catatan  perlunya pendampingan dosen.

Wilma Apriliana – Fakultas Psikologi 2017

Kalau menurut aku, aku setuju dengan inaugurasi itu. Namun, dengan catatan suasana atau sistem yang lebih fresh, ga pakai inaugurasi zaman dulu gitu yang harus ada tekanan dan kekerasan yang sampai harus ada menelan korban jiwa juga.

Tetapi berdasarkan cerita yang aku dengar dari teman-teman yang masih, menganut sistem perpeloncoan sulit sebenarnya untuk diubah. Kenapa? Karena begini ‘oh ga bisa gitu, aku kan dulu udah pernah digituin, jadi adek-adek di bawah ku harus juga rasain apa yang ku rasain biar kekeluargaan nya makin kuat’ atau juga ada alasan ‘biar Angkatan kita terkenal sistem kekeluargaannya’. Nah yang begini emang susah, karena sudah terdoktrin dari perbuatan dan pikiran sehingga sudah membudaya. Kecil menurutku ada perubahan, memang harus ada orang atau kelompok yang memang berniat mengubah sistem itu. Barulah mungkin sistem inaugurasi dengan metode perpeloncoan dapat dirombak menjadi lebih mendidik.

Kalau misalnya menilik dari sudut pandang sistem inaugurasi yang perpeloncoan aku kurang setuju, karena kurang manusiawi aja menurutku.

Kemi Suranta Tarigan – Fakultas Hukum 2020

Aku setuju dengan pelaksaan inaugurasi ini ketika memiliki persetujuan dari jurusan dan memang benar ada pertanggungjawaban dari jurusan nantinya. Terkait dengan permasalahan yang ada (peloncoan-red) apabila tidak sesuai kembali ke kebijakan jurusan bagaimana jurusan mengambil kebijakan terhadap inaugurasi ini. Dan aku tidak setuju dengan inaugurasi ini ketika tidak ada satupun surat resmi dari jurusan ataupun kampus dalam melaksanakan malam keakraban (inaugurasi) ini. Sangat memberatkan ketika terjadi masalah tidak ada yang bertanggung jawab. Mau lapor kemana pun tak ada solusinya.

Irvan Rajagukguk – Fakultas Pertanian 2019

Kalau dari saya pribadi sih tentang inaugurasi setuju saja. Tetapi dengan konsep yang sesungguhnya artinya bukan dengan konsep senioritas yang menggunakan kekekerasan. Karena konsep ini lebih sering membuat para junior jadi merasa tertekan atau kena mental. Karena kan pendekatan antara senior dan junior memang penting dalam suatu prodi atau fakultas biar membantu para junior mengenal dunia kampus dan perkuliahan.

Mengenai perubahan, segala sesuatu tidak ada yang secara drastis langsung berubah. Nah, begitu juga dengan sistem inaugurasi ini, perubahan dalam inaugurasi ini lambat laun akan berubah. Saya bisa pastikan bahwa zaman dulu dengan inaugurasi saat ini mungkin banyak perubahan yaitu dari cara senior memperlakukan juniornya. Menurutku cara satu-satunya untuk mempercepat perubahan dalam sistem inaugurasi adalah kesadaran diri dari junior yang sudah jadi senior, dimulai dari diri sendiri tentunya.

Kalau prinsip saya apa yang diperlakukan oleh senior, tidak akan saya lakukan kepada junior jika itu memang tidak bermanfaat.

Komentar Facebook Anda

Aulia Sabrini Saragih

Penulis adalah Mahasiswa Kimia FMIPA USU Stambuk 2020. Saat ini Aulia menjabat sebagai Pemimpin Redaksi BOPM Wacana.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4