Oleh: Yulien Lovenny Ester Gultom
BOPM WACANA | Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Bhinneka merasa Komisi Pemilihan Umum (KPU) USU tak siap menjalankan Pemilihan Umum Raya (Pemira) USU pada 19 Mei lalu. Sehari sebelumnya, Purnomo, Calon Presiden dari KAM Bhinneka menanyakan kesiapan KPU di tiap fakultas mengenai proses mulai waktu penghitungan surat suara hingga waktu mulai untuk mencoblos. “Mereka bilang semua siap,” ujar Purnomo, Kamis, (19/5).
Purnomo menjelaskan, saat pemira masih ada KPU fakultas yang kosong dan belum melakukan pengecekan jumlah surat suara. Pun ada dua fakultas yang jurusannya tidak terdaftar menjadi DPT yaitu Jurusan S-1 Fisika dan D-3 Metereologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Pertanian yaitu Jurusan Argoekoteknologi dan Agribisnis. Oleh karena itu pemira tak serentak dilakukan. “Pesta demokrasi tiap fakultas enggak jelas teknisnya,” ujarnya.
Selain itu, Ketua DPP KAM Bhinneka Fredick Kennedy Silaen juga menyayangkan proses keamanan yang harusnya diakukan KPU. Ricuh di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) juga mengakibatkan KAM Bhinneka menarik saksi dan ada saksi yang mendapat kekerasan fisik yakni dicekik saat berjaga di TPS. Oleh karena itu, KAM Bhinneka memutuskan menarik saksi dari tiap TPS.
Menanggapi hal ini, Sekertaris Jenderal KPU Imam Ardhy juga kecewa dengan pemira kemarin. Ia pun memahami kenapa KAM Bhinneka berkata demikian. Ia mengatakan akan memperbaiki koordinasi dan komunikasi dengan seluruh stakeholder yang ada di USU terkait pemira kemarin. Ke depannya, semuanya akan benar-benar disiapkan sesuai harapan Wakil Rektor I. “Semua itu di luar dari pada kontrol kita,” tutupnya.