Oleh : Rina Amelia Tindaon
BOPM WACANA – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengatakan bahwa revolusi industri sangat berdampak pada moralitas bangsa khususnya dalam bidang teknologi informasi. Hal ini ia sampaikan pada saat orasi ilmiah di Auditorium USU dalam rangka Dies Natalis USU ke 66, Senin (8/10).
Jokowi mengatakan sumber daya manusia yang ada belum dapat menggunakan teknologi informasi dengan bijaksana. Mudahnya mengakses informasi dari berbagai sumber membuat setiap orang bisa menjadi wartawan, meskipun sumber berita tersebut belum dipastikan kebenarannya dan berakibat munculnya media tanpa redaksi. “Dapur redaksi yang sebelumnya tertata rapi sekarang hanya dipimpin oleh tombol like yang ada di sosial media,” ujar Jokowi.
Jokowi mengaku regulasi pemerintah belum mampu menampung secara rinci karena perubahan zaman jauh lebih cepat dari proses pembentukan undang-undang. Jokowi pun menghimbau yang diperlukan adalah standar moralitas yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. “Suara sering dikacaukan oleh kegaduhan, voice dikacaukan oleh noise,” ucapnya.
Cut Asfia Agustiana mahasiswa Fakultas Hukum stambuk 2016 setuju yang disampaikan oleh Jokowi. Menurutnya banyak masyarakat yang belum paham bagaimana cara menggunakan media dengan baik dan kerap menjadi korban hoax. Sehingga banyak berita yang hanya berupa opini tanpa bukti dianggap sebagai fakta. “Budayakan membaca lebih dahulu” tuturnya.