Oleh Rati Handayani
BOPM WACANA — Tender jaket almamater mahasiswa yang diagendakan selesai pelelangannya akhir Maret lalu diundur hingga minggu depan. Pernyataan tersebut disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) USU Suhardi, Rabu (10/4).
Pengunduran waktu lelang disebabkan adanya pengulangan pembuatan dokumen pelelangan. “Seminggu yang lalu telah dibuat dokumen pelelangan namun, setelah diduskusikan ternyata dokumen tersebut mengacu pada satu merek saja sehingga dokumennya diubah agar mengacu pada tiga merek,” jelasnya. Selain itu, pengunduran ini juga disebabkan perlunya waktu untuk pembuatan dokumen yang matang sehingga PPK tak terjebak dalam masa penyanggahan nantinya.
Survei harga pasar dan penentuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) pun telah dilakukan seminggu yang lalu. Untuk HPS tender ini Suhardi tak memberikan jumlah angka pasti mengingat pelelangan dan penawaran dokumen oleh rekanan belum dilakukan. “ Takutnya rekanan mengarahkan penawaran ke sana (HPS, -red) nantinya. Namun untuk pagu, Rp 150.000 per unit,” tambahnya.
Selasa (9/4) lalu, hingga tiga hari ke depan pihak PPK berangkat ke Bandung untuk melakukan pengujian laboratorium terhadap kain sebagai bahan baku. Pengujian laboratorium ini adalah untuk membandingkan tiga merek kain yang telah ditentukan dan membuat ring kain-kain tersebut. Hal yang diuji di laboratorium seperti ketahanan kain terhadap robekan, kelunturan kain, serat kain dan lainnya.
Suhardi juga menjelaskan uji laboratorium ini dilakukan karena dalam pelelangan tidak bisa disebutkan merek yang diinginkan PPK oleh karena itu ring kain-kain tersebutlah yang menjadi patokan dalam evaluasi penawaran nantinya.
Nurul Mawaddah Purba, Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)2012 menginginkan keseragaman almamater nanti agar tidak ada perbedaan antar stambuk untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. Ia juga berharap jaket almamater telah dibagi paling lama masa-masa ujian akhir semester genap nanti sebelum ada mahasiswa baru.