Oleh: Fredick BE Ginting
BOPM WACANA — Indonesia harus mencari sumber energi lain selain bahan bakar minyak (BBM) untuk tahun-tahun mendatang. Sebab produksi BBM cenderung menurun setiap tahun sedangkan permintaannya semakin meningkat. “Jadi kita akan krisis produksi minyak,” ujar Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo dalam kuliah umum bertema Bagaimana BBM Indonesia Kedepan di ruang IMT-GT Biro Rektor Selasa, 18 Maret.
Susilo menjelaskan pemerintah telah menyiapkan beberapa rencana di tahun-tahun mendatang agar kebutuhan energi tetap terpenuhi. “Kita sudah minta Satuan Kerja Khusus Minyak Bumi dan Gas siapkan gas, harus ada!” tegasnya. Gas menjadi salah satu alternatif pengganti BBM sebagai sumber energi bagi Indonesia.
Kementerian ESDM juga telah instruksikan Perusahaan Listrik Negara untuk mengganti sumber pembangkit listrik dari BBM. “Seribu lima ratusmegawatt seluruh Indonesia harus diganti dengan energi terbarukan,” jelasnya.
Upaya lain yang disiapkan adalah mandatori biodiesel yang harus dicampur sepuluh persen untuk setiap mesin yang menggunakan bahan bakar. Kemudian ditargetkan pada 2016 sebesar dua puluh persen dan pakai campuran BBM dengan biodiesel. Sementara tahun 2020 ditargetkan mandatori ini hingga tiga puluh persen sehingga dapat menekan penggunaan BBM.
Menanggapi Wamen ESDM, Dosen Fakultas Teknik Himsar Ambarita mengatakan saat ini USU juga tengah berupaya mengembangkan sumber energi lain. “Kita sedang kembangkan mesin dengan biogas,” ujarnya. Biogas tersebut diciptakan dengan memanfaatkan ampas. “Teknologi untuk biogasnya sudah hampir matang,” ucapnya.
Susilo berharap USU dapat menjadi salah satu universitas yang ramah lingkungan dan hemat energi sehingga ikut berperan dalam membangun negara. “Penghematan secara bersamalah yang bangun negara,” pungkasnya.