Oleh: Fredick Broven Ekayanta Ginting
BOPM WACANA — Kepengurusan baru Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) Erkaliaga Fakultas Hukum (FH) mencanangkan akan terbuka bagi semua mahasiswa FH yang bersuku Karo atau punya darah Karo untuk bergabung bersama IMKA Erkaliaga ke depannya. Bahkan mahasiswa yang bukan Karo tapi punya keinginan untuk mencintai dan melestarikan budaya Karo boleh bergabung. Hal ini disampaikan Ketua IMKA Erkaliaga Tommy Aditia Sinulingga pada hari pelantikan di Gedung Peradilan Semu FH, Jumat (27/3).
Tommy mengatakan yang paling penting bagi IMKA Erkaliaga adalah mahasiswa yang berbudaya. Ia melihat masih ada mahasiswa Karo yang tidak bisa berbahasa Karo atau bahkan mahasiswa Karo yang malu menggunakan marganya. “Kalau mahasiswa yang berbudaya sudah pasti pintar, tapi yang pintar belum tentu berbudaya,” lanjutnya. Hal inilah yang ingin ditumbuhkan di IMKA Erkaliaga.
Mahasiswa FH 2012, Joyies Sandi Karosekali sepakat dengan pendapat Tommy. Selain masih menemukan mahasiswa Karo yang tidak bisa berbahasa Karo, ia juga masih menemukan mahasiswa Karo yang bahkan belum pernah menginjakkan kaki ke Tanah Karo. Padahal, setiap orang Karo punya kampung di Tanah Karo yang menjadi asal daerahnya.
IMKA Erkaliaga juga merupakan wadah untuk mempersatukan mahasiswa Karo. “IMKA juga ada biar adat Karo tetap berjalan,” ujar Joyies. Untuk itu menurut Joyies sudah seharusnya IMKA Erkaliaga bisa terbuka untuk semua mahasiswa.
Pelantikan IMKA Erkaliaga sendiri dihadiri oleh IMKA sekawasan USU, beberapa organisasi kepemudaan, dan organisasi internal lain di USU. Sedianya, kepengurusan baru IMKA Erkaliaga akan dilantik oleh Runtung Sitepu, Dekan FH. Namun karena berhalangan hadir IMKA Erkaliaga dilantik oleh Pendastaren Tarigan, pembina IMKA Erkaliaga yang juga dosen di FH.