Oleh: Mutia Aisa Rahmi
BOPM WACANA — Puluhan mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Gamadiksi) USU lakukan aksi demonstrasi di depan Biro Rektor Kamis, 3 April. Aksi tersebut diadakan untuk menuntut transparansi dana biaya bantuan penyelenggaraan pendidikan beasiswa Bidikmisi yang dikelola oleh universitas. Dana tersebut sebesar Rp 2,4 juta per mahasiswa penerima Bidikmisi tiap semester. Demikian kata Ketua Umum Gamadiksi Andriansyah. “Kami di sini meminta transparansi dananya, setelah beberapa tahun dikelola,” tambahnya.
Dana tersebut merupakan sebagian dari total Rp 6 juta bantuan dana per semesternya. Berdasar keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dana tersebut telah dikelola oleh universitas sejak tahun 2012 lalu. “Kami ingin tahu uang itu digunakan untuk apa saja dan bagaimana cara pencairannya,” ujar Andriansyah.
Dalam aksi tersebut, Effendi Manurung, Kepala Subbagian Kesejahteraan Mahasiswa Biro Administrasi Kemahasiswaan (BAK) USU menemui mahasiswa. Ia mengatakan dana tersebut digunakan untuk program pengembangan mahasiswa, seperti pelatihan untuk mahasiswa penerima Bidikmisi. Selain itu juga bantuan dana untuk kegiatan penelitian, seminar, maupun workshop yang dilakukan mahasiswa Bidikmisi.
Selain Effendi, Kepala BAK Hindun Pasaribu serta Pembantu Rektor III Raja Bongsu Hutagalung juga ikut serta menemui mahasiswa yang melakukan aksi, hingga kemudian mengajak beberapa perwakilan mahasiswa untuk berdialog.
Dalam dialog tersebut, Hindun menjanjikan akan mengumumkan transparansi dana tersebut segera. Namun ia mengungkapkan tidak ada dari dana tersebut yang pernah dipakai. “Hingga sekarang dananya masih utuh,” tandasnya.