Oleh: Nurhanifah
Jakarta, wacana.org/arsip – Seniman Indonesia Entang Wiharso menunjukkan sejarah manusia sepanjang zaman melalui pameran seni yang digelar dalam Pameran Conveesation: Endless Acts in Human History. Entang bilang karya-karya yang disajikan merupakan sejarah dalam bingkai peristiwa politik, sosial, budaya, kolonialisasi, tubuh, dan stigma. “Membuka mata kita, bahwa sejarah juga bisa disajikan dalam bentuk yang unik. Bukan sekadar tulisan,” ungkapnya di Galeri Nasional, Kamis (28/1).
Wiharso bilang dalam pameran ini ia berduet dengan Sally Smart yang merupakan seniman asal Australia. Pun, penyajian karya terbilang unik, menggunakan bahan-bahan seperti kain perca dan alumunium. Selain itu karya dibuat menggunakan teknik cut-out agar solid tanpa perlu melakukan editing.
Wiharso terangkan dalam karyanya ia mengangkat tema kekacauan dalam masyarakat sebagai potret arsitektur sosial. Seperti salah satu karyanya berjudul Reclaim Paradise-Paradise Lost No.2, yang menunjukkan kisah pada zaman penjajahan Jepang di Indonesia.
Pun, Sally Smart mengangkat tema semua persoalan dapat menjadi racun dalam pikiran, tubuh, dan jiwa seseorang. Seperti salah satu karyanya berjudul Performance # 1-4 Individual yang menggambarkan ekspresi berbeda setiap orang dalam permasalahan yang sama.
Reva Ardiansyah bilang pameran ini mengidukasi sebab sejarah manusia yang ditampilkan disajikan dengan unik. “Jadi suka sejarah, habis karya yang ditampilkan keren sih,”tutupnya.
Pameran ini dilaksanakan pada 14 Januari-1 Februari 2016 di Gedung A Galeri Nasional Jakarta. Pameran dibuka dari pukul 10.00 WIB–18.00 WIB.