Oleh : Yael Stefany Sinaga
BOPM WACANA – Calon Gubernur (Cagub) nomor urut dua Djarot Syaiful Hidayat mengatakan kearifan lokal merupakan basis dasar dalam pemerintahan Sumatera Utara (Sumut). Hal ini disampaikan dalam Debat Pilkada Sumut 2018, Sabtu (5/5).
Djarot mengatakan kearifan lokal sangat perlu dikarenakan ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan nantinya. Apalagi Sumut memiliki budaya yang masih sangat kuat terutama masalah tanah adat. “Harus ada keseimbangan antara pemerintah dan tetuah adat nantinya,” ujar Djarot.
Djarot menjelaskan kearifan lokal dapat diterapkan di daerah Danau Toba. Dimana para tetuah akan diajak berbicara satu sama lain dan pemerintah akan turun langsung untuk melakukan dialog yang intensive dengan para tetuah adat. “Ini juga sesuai dengan sila Pancasila yang keempat,” tambahnya.
Menurutnya dengan dialog dapat mengurangi permasalahan yang terjadi terutama masalah tanah adat dan mafia tanah yang masih marak di daerah Sumut. Pun melalui dialog, akan terbangun hubungan yang baik antara pemerintah dan tetuah adat.
Anggota Tim Sukses Pasangan Calon nomor urut dua Saipul Siwah Sada mengatakan masyarakat adat harus diperjuangkan dan dan diakui secara hukum. Hal ini dikarenakan supaya bisa berperan aktif dalam tataran birokrasi pemerintahan. “Karena banyak mafia tanah mengatasnamakan pemerintah,” pungkasnya.