
Oleh: Ruth Cinthia Sianturi
USU, wacana.org – Direktorat Prestasi Mahasiswa dan Hubungan Kealumnian (Ditmawalumni) Universitas Sumatera Utara (USU) umumkan 10 subproposal tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) yang lolos seleksi tingkat universitas. Hasil seleksi diunggah melalui akun Instagram @ditmawalumni.usu pada 20 Mei 2025.
Muhammad Gahara selaku Manajer Pengembangan Karakter, Kreativitas, dan Prestasi Mahasiswa, pada Selasa (20/05/2025), menjelaskan bahwa PPK Ormawa merupakan program pengabdian kepada masyarakat berbasis organisasi mahasiswa. “Kalau proposal diterima akan mendapatkan Rp35 juta dari kementerian. Universitas juga wajib menambahkan pendanaan maksimal 10% yakni sebesar Rp3,5 juta,” jelasnya.
Program ini mendorong mahasiswa untuk melaksanakan proyek pengembangan desa, khususnya di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Dari total 90 organisasi mahasiswa di USU yang terdiri dari BEM Universitas dan Fakultas, HMJ, dan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), tercatat hanya 25 organisasi yang mendaftar. Gahar menambahkan, proses seleksi sudah dimulai sejak 9 Mei 2025. Proposal kemudian di-review oleh tim reviewer yang telah mendapatkan pelatihan resmi dari kementerian.
Dari 25 proposal yang masuk, hanya 10 proposal terbaik yang diajukan ke tingkat nasional. Tim-tim tersebut berasal dari Ikatan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan FT USU, KOMPAS USU, Society of Renewable Energy (SRE USU), Startup Smart Generation Community (SGC) USU, Robotik Sikonek, Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian, Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) USU, Forest Management Students Association (FORMASA), dan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia FT USU.
Gahar juga menyampaikan bahwa Ditmawalumni telah melakukan sosialisasi secara daring dan membagikan informasi melalui grup WhatsApp, tetapi antusias terlihat masih minim. “Kami sudah bagikan link sosialisasi dan pendaftaran ke semuanya, termasuk UKM, BEM Universitas, dan DPM,” ujarnya.
Ia menyayangkan BEM Universitas, BEM Fakultas, dan DPM tidak ada yang ikut serta. “Kami bahkan menjanjikan bakal memberi uang Rp400 ribu hanya untuk buat subproposalnya, belum lagi kalau lulus proposal kami kasih lagi hadiahnya. Tetapi minat mereka masih rendah, padahal kami berharap organisasi seperti BEM punya program pengabdian yang nyata untuk masyarakat,” ungkapnya.
Ketua tim PPK Ormawa dari PMM USU, Zulham Effendi, bersyukur timnya berhasil lolos di tahap ini. “Saya selaku ketua tim sangat bangga, ini merupakan pencapaian yang sangat berarti bagi UKM kami. Semoga tim saya bisa terus solid, serta harapannya program yang kami usung nantinya dapat memberikan dampak nyata dan positif bagi masyarakat yang akan kami tuju,” tutupnya.