RedaksiOleh Lazuardi Pratama
BOPM WACANA — Merayakan Dies Natalisnya yang ke-54, Fakultas Teknik (FT) mementaskan operet bertajuk ‘Dibalik Bayang-bayang Piramid’, Minggu (8/12) di lapangan parkir FT. Operet ini bercerita raja mesir kuno yang berencana bangun piramida tapi tidak tahu cara membangunnya. Dia kemudian memanggil beberapa insinyur guna pecahkan masalah pembangunan piramidanya.
Achmad Delianur Nasution, sutradara operet memaparkan operet ini menyampaikan amanat berupa dalam membuat sebuah mahakarya diperlukan ilmu teknik. Ia mengatakan para insinyur yang membantu raja merupakan representatif dari semua program studi (prodi) yang ada di FT.
Prodi Arsitektur membangun rupa piramida, Prodi Teknik Mesin dapat mengangkut batu bahan piramida dan Prodi Teknik Elektro yang membuat penerangan untuk para pekerja. “Kita mau kasih tunjuk, dalam membuat mahakarya itu, orang teknik harus bekerja sama, enggak bisa arsitek saja, sipil saja,” tandasnya.
Michael, Mahasiswa FT 2013 sepakat dengan Achmad Delianur. Michael mengatakan pesan yang disampaikan oleh operet tersebut memang sesuai dengan kenyataan. Menurutnya, dalam setiap segi kehidupan, diperlukan ilmu teknik. “Kalau enggak ada teknik, bagaimanamau hidup?” ujarnya.
Pementasan operet ini merupakan bagian dari pentas seni yang juga rangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis FT ke-54 8-9 Desember. Selain menampilkan pementasan operet, hari Minggu (8/12) ini juga digelar jalan dan sepeda santai, pameran kreativitas mahasiswa serta bazaar. Rencananya, hari ini (9/12) akan digelar upacara resmi dies natalis dan peluncuran Mobil Shell Eco-Marathon 2014 Manila.
