Oleh Ridho Nopriansyah
BOPM WACANA — Aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh mahasiswa USU berujung bentrok dengan pihak kepolisian, Senin (17/6). Aksi yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB ini terjadi di dua titik di Jalan Jamin Ginting yaitu di Simpang Kampus dan Simpang Iskandar Muda.
Aksi ini dimulai dengan menyampaikan orasi politik dan membakar sejumlah ban. Ketika pemerintah sah memutuskan harga BBM naik, beberapa oknum mahasiswa mulai memukul dan memecahkan lampu lalu lintas di Simpang Kampus dan Simpang Iskandar muda. Selain itu, mahasiswa juga memblokir kedua badan Jalan Dr Mansyur, Jalan Jamin Ginting di Simpang Kampus dan arah Jalan Pattimura dan Jalan Iskandar Muda.
Sekitar pukul 23.00 WIB sejumlah polisi mulai berdatangan untuk mengamankan lalu lintas dari Jalan KH Wahid Hasyim. Melihat polisi, mahasiswa di Simpang Iskandar Muda langsung melempari polisi dengan batu.
Setelah setengah jam kemudian, empat peleton pasukan barakuda diterjunkan untuk meredam aksi mahasiswa. Polisi bersenjata lengkap langsung mengepung dan menggiring mahasiswa ke Simpang Kampus. Puluhan polisi kepung mahasiswa lewat Jalan Sei Padang.
Aksi saling lempar juga terjadi. Polisi segera menembakkan gas air mata ke arah kumpulan mahasiswa yang melempari polisi dengan batu. Selain itu, mahasiswa juga melempari polisi dengan bom molotov. “Total ada 13 bom molotov yang kita siapkan,” tegas Cristian, salah satu mahasiswa.
Aksi terus berlanjut hingga dini hari, mahasiswa dipukul mundur hingga ke jalan Universitas di Pintu I USU. Sejumlah mahasiswa dilarikan ke beberapa titik di sepanjang Jalan Universitas USU untuk dirawat akibat terkena gas air mata. Sekitar pukul 02.00 WIB puluhan polisi barakuda akhirnya meninggalkan Simpang Kampus.
Belum ada laporan adanya mahasiswa yang ditangkap polisi. Namun, beberapa mahasiswa masih bertahan di Simpang Kampus hingga pukul 05.00 WIB.