Oleh: Aulia Adam
BOPM WACANA | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terapkan konsep baru pada debat kandidat calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (cawagub), Jumat (7/3) sore. Hal ini dilakukanagar debat dilaksanakan lebih sistematis dan terbuka. Konsep tersebut berupa tata cara pelaksanaan debat.
Menurut M Hendy S Siregar, Ketua KPU FEB, penggunaan panelis sebagai penanya bagi kandidat adalah salah satu konsep baru. “Sebelumnya tidak ada panelis,” ungkap Hendy.
Ia menambahkan, pemilihan panelis tidak sembarangan. Latar belakang panelis sengaja dipilih dan disesuaikan dengan agenda debat. Seperti Dekan FEB Prof Azhar Maksum untuk pertanyaan tentang kepemimpinan, Pembantu Dekan III FEB Ami Dilham mewakili kepentingan mahasiswa, dan Kepala Departemen Ekonomi Pembangunan Irsyad Lubis untuk realita politik kampus.
Kata Hendy, selain penggunaan panelis, KPU USU FEB juga terapkan beberapa sistem baru yang lebih ketat dari debat kandidat tahun sebelumnya. Di antaranya, sistem tanya-jawab sesama kandidat dan pengumpulan pertanyaan dari penonton yang diambil acak para kandidat.
Selain itu, penggunaan halaman aula FEB dan tata letak penyusunan bangku debat juga dibuat baru. “Sebelumnya di halaman belakang, dekat pasca-sarjana (FEB -red),” tambah Hendy.
Gubernur FEB periode sebelumnya Brilian Amial Rosyid memuji KPU FEB dan konsep barunya. Ia bilang, KPU sekarang jauh lebih bisa memanfaatkan fasilitas kampus. “Tahun lalu cuma modal terpal dan satu mik di halaman belakang, sekarang sudah jauh lebih baik,” ungkap Brilian.
Debat sendiri diisi dengan tiga mik yang dipakai dua moderator, empat cagub-cawagub, dan tiga panelis. Serta meja masing-masing satu untuk tiap kandidat dan sebuah meja panjang untuk panelis.
Hal serupa disampaikan Irsyad Lubis, salah satu panelis. Ia memuji konsep baru yang dibuat KPU. Menurutnya konsep ini bisa membuat mahasiswa yang menonton lebih mengenal calon pemimpin mereka. “Konsep ini perlu dipertahankan,” kata Irsyad.