BOPM Wacana

Cate Blanchett, Menyihir Para Penikmat Film Thor

Dark Mode | Moda Gelap
Sumber istimewa

 

Oleh: Syafril Agung Oloan Siregar

Judul : Thor: Ragnarok
Sutradara : Taika Waititi
Penulis Skenario : Eric Pearson, Craig Kyle, Christopher L. Yost
Pemeran : Chris Hemsworth, Tom Hiddlestone, Cate Blanchett, Mark Ruffalo, Idris Elba, Anthony  Hopkins, Clancy Brown, Jeff Goldblum, dan Tessa Thompson
Rilis : Oktober 2017
Genre : Action, Fantasy, Adventure, dan Science Fiction
Durasi : 130 menit

 

“Setiap raja mempunyai seorang algojo. Bukan hanya untuk menghukum mati orang-orang. Tetapi, sebagai eksekutor visi sang raja.” – Hela

Hela bukanlah karakter sederhana. Kombinasi karakternya yang ambisius, kejam, dan haus darah tidak mudah diperankan. Butuh aktor papan atas untuk memainkan karakter Hela dengan sempurna. Namun, Cate Blanchett berhasil menjadikan Hela menyatu dengan dirinya sendiri.

Dalam mitologi Norse, Hela adalah dewi kematian yang sangat ambisius dan haus kekuasaan. Ia menghalalkan segala cara demi nafsunya akan kekuasaan. Kekuatannya sangat dahsyat. One Woman Army, julukannya. Mampukah ia dihentikan?

Cerita dimulai dengan pertarungan Thor (Chris Hemsworth) dengan Surtur (Clancy Brown) di Muspelheim, rumah bagi para makhluk api. Thor berhasil menang dan kembali ke Asgard, tempat asalnya. Ia mendapati Loki (Tom Hiddlestone) menyamar jadi Odin (Anthony Hopkins), Raja Asgard sekaligus ayah Thor.

Setelah introgasi paksa, Loki bercerita ia membuang Odin ke Midgard—bumi—dan melucuti kekuatannya. Di bumi, Odin sekarat dan berpesan bahwa setelah kematiannya, Hela akan bangkit.

Odin mati dan Hela pun muncul ke hadapan Thor dan Loki. Hela langsung membuat Thor pucat pasi ketika menghancurkan Mjolnir—senjata andalan Thor. Tugas mereka sangat sulit; menghentikan Hela sebelum ia menghancurkan Asgard. Sayangnya, Thor mengawali perjuangannya dengan tidak beruntung karena harus terbuang ke planet Sakaar.

Kombinasi Thor dan Loki bukanlah hal yang mudah untuk dilawan. Tetapi, Hela membuat kedua dewa ini seperti anak kecil, Terutama Thor. Sejak momen pertama, Hela sudah membuat Thor ketar-ketir. Momen ketika dia membantai seluruh pasukan Asgard sendirian sangat memukau.

Momen yang membuat Thor semakin terlihat hanya mainan baginya adalah ketika ia membuat mata Thor buta. Cate Blanchett berhasil menampilkan Hela yang sekuat itu.

Dalam wawancara dengan people.com, Blanchett mengungkap tantangan terbesar memerankan Hela bukanlah soal peran, tetapi masalah kostum. Dengan usia yang sudah mendekati kepala lima, ia merasa kurang fit ketika harus memakai kostum ketat. “Tetapi ketika bisa melewati itu, ada kesenangan tersendiri,” ungkapnya.

 

Sumber istimewa

 

Pemilik nama lengkap Catherine Elise Blanchett ini memang tidak asing di dunia perfilman. Sejak memulai debut lewat teater Electra, Berbagai penghargaan telah diraih oleh istri Andrew Upton ini. Ia sudah tujuh kali dinominasikan di Piala Oscar dan memenangi dua di antaranya.

Tahun 1999, ia dinominasikan sebagai Best Actress atas perannya sebagai Ratu Elizabeth I di film Elizabeth. Kala itu, ibu empat anak ini harus mengakui keunggulan Gwayneth Paltrow yang berperan sebagai Viola de Cesseps di film Shakespeare in Love.

Pada tahun 2005, ia dapat tersenyum sebab memenangi Best Supporting Actress atas perannya di film The Aviator. Begitu pula di tahun 2014, ia memenangi Best Actress untuk perannya sebagai Jeanette Francis di film Blue Jasmine.

Di ajang perfilman bergengsi lainnya, Golden Globes, ia memenangkan tiga trofi untuk peran di film Elizabeth, I’m not There, dan Blue Jasmine. Total keseluruhan penghargaan yang diraih aktris berusia 48 tahun ini adalah 159 dari 338 nominasi.

Pada 2017, Blanchett dianugerahi gelar Order of Australia pada ulang tahun Ratu Elizabeth II, Ratu Britania Raya. Gelar ini untuk menghormati jasa Blanchett di bidang Seni. Blanchett juga dianugerahi doktor kehormatan dari University of Sidney, Macquarie University, dan University of New South Wales.

Bermain di film aksi bukanlah yang pertama bagi Cate Blanchett. Ia sempat bermain di Trilogi Lord of The Rings sebagai Galadriel. Tetapi, ini merupakan kali pertama ia berperan sebagai penjahat dalam film dan ia berhasil menjalaninya dengan sangat baik. Blanchett bukanlah aktor spesialis film aksi, ia lebih sering bermain di film drama.

Pesona Blanchett memberikan warna tersendiri bagi film ini. Film yang jadi penutup rangkain Marvel Cinematic Universe di 2017 ini dikemas dengan unsur menghibur serta diselingi guyonan khas Marvel. Ini bukan penampilan terakhir baginya. Sebab, ia akan kembali beraksi di film Avengers: Infinity War tahun depan. Sampai jumpa tahun depan, God of Thunder!

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4