Oleh: Renti Rosmalis
BOPM WACANA — Budaya Indonesia turut hiasi Festival Budaya Jepang atau Bunkasai keenam yang diadakan Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang dan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB), 27hingga 29 Maret 2014. “Kita menyukai budaya Jepang, tapi bukan berarti kita melupakan budaya Indonesia sendiri,” kata Ketua Bunkasai USU 2014 Khairun Arrasyid, Jumat (28/3).
Rasyid, menjelaskan hadirnya budaya Indonesia dalam Bunkasai 2014terlihat dalam tema Empat Musim, Tiga Hari, Dua Budaya dan SatuSemangat.yang diusung panitia. Empat musim yang dimaksud adalah empat musim di Jepang yang merupakan cikal bakal munculnya kebudayaan Jepang. Diadakan selama tiga hari dan mengangkat dua budaya yaitu budaya Indonesia dan Jepang.
Sementara untuk Satu Semangat dimaksudkan untuk semangat menjaga hubungan persahabatan yang terjadi antara Indonesia dan Jepang dalam bidang budaya.
Hadirnya budaya Indonesia ini tampak mencolok pada ikon Bunkasai yang menggambarkan empat tokoh kartun menggunakan pakaian khas jepang bermotif batik.
Selain pada ikon acara, budaya Indonesia juga banyak ditampilkan saat pembukaan acara. Dalam pembukaan ini dibuka dengan pemukulangondang sambilan dan tari-tarian Tor-tor. “Tahun ini kita sandingkan dengan budaya kita Indonesia,” tutup Rasyid.
Adline Syuhada, mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang berkunjung ke Bunkasai merasakan adanya budaya Indonesia yang dihadirkan. Hal ini dilihat Adline dari dekorasi di Bunkasai, mulai dari gambar kartun ukuran besar yang menggunakan batik dipamerkan di mana-mana hingga band-band yang tidak hanya beraliran Jepang. “Saya sukacosplay, tapi saya juga suka ada unsur budaya Indonesianya juga di Bunkasai ini,” kata Adline.