Oleh: Widiya Hastuti
BOPM WACANA – Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) 2010 Immanuel Silaban mengalami pemukulan dan penangkapan oleh belasan satuan pengamanan (satpam) USU pada Kamis 19 Oktober malam.
Berdasarkan kesaksian Frima, teman Immanuel, kronologi penganiayaan bermula saat mereka berdua sedang mengendarai sepeda motor, sekitar pukul sebelas malam. Saat melintas Jalan Alumni, sekitar sepuluh sepeda motor milik satpam mengejar keduanya hingga Jalan Perpustakaan.
Frima mengatakan satpam berteriak menyuruh berhenti. Namun, Immanuel terus memacu sepeda motornya. Frima sempat berteriak tolong. Saat sampai di pintu gerbang belakang FIB mereka terjatuh dari sepeda motor. Immanuel langsung melarikan diri, sedangkan Frima tertinggal. “Kakiku kertindih kereta (sepeda motor–red) makanya enggak bisa lari,” ujar Frima.
Ada satpam yang berhenti untuk menahan Frima yang tak sempat melarikan diri. Namun, beberapa mahasiswa Etnomusikologi datang untuk membawanya pergi dari lokasi kejadian meninggalkan satpam yang menahannya.
[Baca juga: Duga Teman Ditangkap, Mahasiswa Aksi Minta Penjelasan Satpam]
Mahasiswa FIB Celmon Simanjuntak mengatakan melihat Immanuel dan Frima saat dikejar oleh satpam hingga keduanya terjatuh. Saat itu, ia duduk di Sopo FIB bersama tiga mahasiswa lainnya yaitu Zeco HS Pardede, Agus, dan Riki. Melihat hal tersebut, keempatnya langsung berlari ke depan FIB.
Ia melihat banyak satpam berjaga di depan FIB. “Terus balik kami ke belakang lagi, ke Sopo,” ujar Celmon.
Saat kembali, Celmon melihat Immanuel dipukuli beramai-ramai oleh satpam di bawah pohon mangga di Lapangan Futsal FIB. Keempatnya hanya melihat karena jumlah satpam jauh lebih banyak.
Celmon mengatakan ia melihat Imanuel dipukuli menggunakan balok kayu dan pentungan. Setelah dipukuli sekitar lima belas menit, mobil patroli USU datang ke lapangan. “Diseret dia ke mobil pakai rantai, terus pas naik pun dipukuli lagi,” ujarnya.
[Baca juga: Mahasiswa Hilang, Lima Satpam USU Diperiksa di Polrestabes Medan]
Mobil patroli dan satpam pun pergi. Celmon dan teman-temannya kemudian berkumpul untuk menghubungi mahasiswa lain. Sembari menunggu massa, keempatnya pergi ke Pos Satpam USU.
Saat ini, Immanuel dirawat di Rumah Sakit Columbia dan belum bisa memberikan keterangan. Sementara pihak keamanan menolak untuk diwawancarai oleh SUARA USU.