Oleh Sofiari Ananda
BOPM WACANA — Dana beasiswa bidikmisi terlambat diberikan. Awalnya penerima beasiswa dijanjikan akan menerima dana tersebut pada akhir April, namun akhirnya mundur menjadi awal Mei. Menurut Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian Sunyoto, keterlambatan ini mungkin terkait perpindahan bank yang menaungi bidikmisi yakni dariBank BNI menjadi Bank Mandiri. “Nomor rekening dan buku tabungan kan diubah. Makanya butuh proses,” kata Sunyoto, Senin (13/5).
Pendapat berbeda muncul dari Reza Syahputra, Dewan Penasehat Keluarga Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi (Gamadiksi). Ia mengatakan keterlambatan bukan dari pihak Direktorat Jenderal Tinggi (Dikti) tapi terjadi karena mahasiswa penerima beasiswa lama menyerahkan kuisioner, kwitansi dan slip pembayaran uang kuliah yang merupakan prosedur administrasi dari USU ke Bank Mandiri. “Sebagian anggota Gamadiksi kurang tanggap dengan hal itu,” kata Reza. Sampai tenggat waktu yang diberikan, hanya 80 persen anggota yang menyerahkan berkas-berkas tersebut.
Hal ini juga diamini oleh Ketua Gamadiksi Andriansyah. Namun ia mengatakan pengurus Gamadiksi tidak sepenuhnya menyalahkan anggota. Menurutnya Bank Mandiri cabang USU pun sepertinya kelabakan menangani 1320 anggota gamadiksi. “Terbukti masih banyak anggota yang ATM nya belum bisa dipakai,” jelas Andri.
Sunyoto membantah hal ini. Menurutnya keterlambatan bukan karena prosedur tersebut tapi memang karena proses perpindahan bank. “Universitas sudah punya data-data mereka kok. Lengkap,” pungkas Sunyoto. Pencairan bidik misi dibarengi dengan pemberiaan buku tabungan baru bagi penerima beasiswa.