Oleh: Nurhanifah
BOPM WACANA — Pasko Damanik, salah satu peserta aksi perwakilan Forum Mahasiswa Nasional (FMN) Ranting USU mengatakan Aksi Unjuk Rasa Damai di depan gedung Biro Rektor pada Kamis, 21 Mei lalu berakhir ricuh sebab ada penyusup yang masuk dalam barisan aksi.
Berdasarkan keterangan Pasko, saat aksi ada seseorang yang tiba-tiba melempar botol air mineral berisi bensin. Padahal, sebelum aksi berlangsung Pasko telah mengingatkan dan memerika peserta aksi agar tidak membawa bensin atau pun barang–barang yang dapat memancing keributan. Pun, peserta aksi sudah sepakat melakukan aksi damai dalam rapat bersama Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU tiga minggu lalu. Pasko juga tambahkan akibat kericuhan itu, banyak peserta aksi yang luka – luka dan satu satpam yang kepalanya bocor. Selain itu, kaca birek pecah dan kaca Bus Lintas USU pecah.
Rahmad Syahputra, salah satu korban dari peserta aksi berpendapat sama. Ia bilang sebelum kericuhan terjadi, ia melihat ada dua orang dari barisan mahasiswa yang menutup mulut dengan kaos dan terus memprovokasi. Saat kejadian, ia bermaksud untuk pisahkan satuan pengamanan (satpam) dan mahasiswa, namun naasnya Rahmad justru dipukuli sehingga menjadi korban. “Pas saya sadar sudah di RS USU,” tutupnya
Menanggapi hal ini, Raja Bongsu Hutagalung, Wakil Rektor III bilang penyusup masuk saat aksi adalah hal yang wajar sebab peserta aksi banyak. Ia bilang hal seperti ini dapat dicegah dengan pengawasan dari Pema USU dan seharusnya mahasiswa jangan mudah tersulut emosi. “Diingatkan kembali untuk tetap aksi damai,” ujar Bongsu.
Aksi Unjuk Rasa Damai ini merupakan audiensi terbuka mengenai TRITUMA (tiga tuntutan mahasiswa) tentang keberadaan mahasiswa di Majelis Wali Amanat, transparasi keuangan USU, dan pembentukan rektor definitif. Aksi ini diikuti oleh mahasiswa dari Pema USU, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Forum Mahasiswa Nasional, Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi, dan perwakilan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya.