Oleh: Lazuardi Pratama
BOPM WACANA | Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman mengaku pihaknya sebagai asosiasi pesepakbola tak memihak kubu tertentu dalam kisruh sepak bola Indonesia. Kubu yang bersengketa tersebut antara lain Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pemerintah yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“Posisi APPI jelas, kami berdiri di atas hak pemain,” tegas pesepakbola tim nasional Indonesia ini yang ditemui seusai Seminar Nasional Menyelamatkan Sepakbola Nasional, Selasa (1/12) di Peradilan Semu Fakultas Hukum.
Atas dasar hak pemain tersebut, Ponaryo mengatakan akan mengikuti jalur hukum setelah kunjungan federasi sepak bola dunia (FIFA) sebulan yang lalu. Menurutnya, pihak APPI telah mengirim nama perwakilan ke Komisi Ad-Hoc bentukan PSSI. Perwakilan tersebut adalah Bambang Pamungkas.
Ponaryo mengakui kisruh sepak bola tanah air merugikan pemain. Ia mengharapkan komisi tersebut bisa aktif dan dapat menyelesaikan karut marut ini.
Sementara itu, Hatta Ridho, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang juga menjadi pembicara dalam seminar ini mengatakan pemerintah harus mencabut SK pembekuan PSSI nomor 1307. Menurutnya, untuk memberantas mafia sepak bola, tidak harus membekukan suatu institusi. “Ketua PSSI-nya Thailand aja korup, kok! Tapi dia yang diberantas, bukan PSSI-nya,” tandasnya.