BOPM Wacana

Dosen FH: FH Siap Bantu Advokasi Kesejahteraan Pemain

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Lazuardi Pratama

Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pesepakbola tim nasional (timnas) Indonesia saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Menyelamatkan Sepakbola Nasional, Selasa (1/12) di Peradilan Semu Fakultas Hukum. Ia sampaikan bahwa kini Indonesia perlu mengembangkan pendidikan sepak bola usia dini untuk mengasah talenta anak Indonesia sedari dini. | Nurhanifah
Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pesepakbola tim nasional (timnas) Indonesia saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Menyelamatkan Sepakbola Nasional, Selasa (1/12) di Peradilan Semu Fakultas Hukum. Ia sampaikan bahwa kini Indonesia perlu mengembangkan pendidikan sepak bola usia dini untuk mengasah talenta anak Indonesia sedari dini. | Nurhanifah

BOPM WACANA | Dosen Fakultas Hukum Hasim Purba mengatakan kesiapan Fakultas Hukum (FH) untuk melakukan advokasi terhadap kesejahteraan pesepakbola Indonesia. Ini disebabkan masih banyak pemain yang hak-haknya tidak dipenuhi oleh klub sepak bola. Padahal, setiap pemain harus punya jaminan untuk diperlakukan baik oleh klub. “FH USU siap menggugat!” serunya dalam Seminar Nasional Menyelamatkan Sepakbola Nasional, Selasa (1/12) di Peradilan Semu FH.

Hasim mengatakan untuk mencapai hak-hak tersebut, perlu ada regulasi tambahan antara pemain sebagai atlet dan klub sepak bola. Regulasi tambahan itu antara lain jaminan sosial seperti asuransi dan tunjangan untuk keluarga pemain serta kejelasan gaji pemain.

Sementara itu Kurniawan Dwi Yulianto, mantan pesepakbola tim nasional (timnas) Indonesia yang juga menjadi pembicara mengapresiasi dukungan FH. Ia juga mengamini masih banyak pemain yang hak-haknya dilangkahi klub. Ia mencontohkan dirinya, Bima Sakti, dan Bambang Pamungkas yang pernah gajinya tak dibayar hingga 5-8 bulan.

Lewat tekanan pemain terhadap klub, akhirnya gaji tersebut dibayar. “Ini membuktikan pemain itu punya power juga terhadap klub,” ujarnya. Namun untuk hal-hal seperti jaminan sosial, ia mengatakan perlu bantuan hukum untuk membuat regulasi tambahan.

Ponaryo Astaman, Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia yang juga pesepakbola timnas Indonesia mengatakan hal serupa. Menurutnya perlu ada regulasi hingga semua pihak mendapatkan haknya masing-masing, terutama pemain. “Karena pemain itu aset utama dalam sepak bola,” tandasnya.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4