Oleh: Anggun Dwi Nursitha
BOPM WACANA | Jumlah pemilih dalam Pemilihan Umum Raya (Pemira) Fakultas Teknik (FT) pada Kamis, 18 Juni tak capai jumlah yang ditargetkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) FT. Dari tiga ribu pemilih yang ditargetkan hanya 1491 mahasiswa yang gunakan hak pilih. Padahal, total daftar pemilih tetap (DPT) FT berjumlah 3539. Hal ini disampaikan Ketua KPU FT Aditya Fahmi Rangkuti, Kamis (18/6).
Menurut Aditya, pengaruh terbesar mahasiswa FT tak gunakan hak pilihnya sebab pemira dilaksanakan pada hari pertama puasa. “Mungkin banyak mahasiswa yang cepat pulang karena urusan keluarga,” ucapnya. Selain itu, masih banyak mahasiswa FT yang apatis sehingga tak mau memilih. Aditya jelaskan publikasi pelaksanaan pemira gencar dilakukan KPU sejak seminggu lalu. Mulai dari media sosial, pemasangan spanduk, poster, website simetrikal, maupun informasi dari mulut ke mulut.
Nurul Asma Hidayah, Mahasiswa Teknik Industri 2011 mengaku tak menggunakan hak suaranya karena sedang ada jadwal kuliah. Meski mengetahui waktu pelaksanaan pemira, menurut Nurul waktu pelaksanaan pemira tak sesuai dengan jadwal kuliah mahasiswa FT, sehingga banyak yang tak memilih. Namun, Nurul tak sepakat penyebab sedikitnya pemilih saat pemira karena pelaksanaannya di hari pertama puasa.
Menanggapinya, Aditya katakan pemilihan waktu pemira pada Kamis, 18 Juni sudah tepat. Sebab pada hari itu banyak mahasiswa FT yang kuliah. Ia sayangkan mahasiswa yang apatis dengan tidak berikan hak suaranya, sehingga jumlah pemilih pemira tak capai target. Padahal posko tempat pemungutan suara dibuka sejak pukul 09.50 WIB hingga sore harinya. Meski begitu, jumlah pemilih pada pemira kali ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 1300-an.
Penghitungan suara oleh KPU FT berlangsung sejak pukul 17.15 WIB hingga pukul 21.45 WIB. Suara terbanyak diperoleh oleh pasangan Muhammad Yani Alan Nuary-Walid Al Arfi dengan perolehan 768 suara, unggul dari pasangan Dhika Swandana-Sofia Amira Ritonga yang mendapat 696 suara. Sedangkan KAM dimenangkan oleh KAM Solidaritas dengan perolehan 929 suara, sementara KAM Rabbani memperoleh 524 suara.