Oleh: Amanda Hidayat
BOPM WACANA | Surat suara pemilahan umum raya (Pemira) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menganggur enam belas jam setelah pemilihan selesai Kamis (11/12) pukul 17.00 WIB, dan baru dihitung Jumat (12/12) pukul 09.00 WIB. “Instruksi dari wakil dekan (WD) III, unduk hindari chaos di malam hari, sulit dipantau kalau malam,” ujar Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) FISIP M Fadhlan Nasution, Kamis (11/12)
Fadhli juga katakan kalau penghitungan suara dilakukan malam hari, pihak-pihak luar FISIP akan datang, “Kalau misal yang menang bukan yang didukungnya, jin-jin (pihak luar—red) ini nanti yang akan membuat chaos,” katanya.
Edward, WD III FISIP membenarkan hal itu. Ia khawatir dengan mahasiswa yang mudah meninggi emosinya di malam hari, dan kemudian berpotensi membuat chaos. “Memang sudah faktanya kalau malam orang-orang naik tensinya,” ujar Edward. “Belajar dari pemilihan-pemilihan sebelumnya yang chaos saat penghitungan di malam hari juga,” tandas Edward.
Surat suara yang masih di dalam kotak suara disegel KPU dan disimpan di dalam ruang kerja WD III di kantornya. Selain menyegel kotak suara, pintu ruang kerja dan pintu kantor WD III juga disegel KPU. Penyegelan disaksikan seluruh saksi dari masing-masing peserta pemira, di antaranya kelompok aspirasi mahasiswa dan calon gubernur-wakil gubernur.