Oleh: Arman Maulana
BOPM WACANA | Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Medan Bersatu kembali menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Simpang Kampus, Senin malam hingga Selasa dini hari, 17-18 November. Puluhan mahasiswa yang ikut dalam aksi ini berasal dari USU, Universitas Islam Sumatera Utara, Politeknik Negeri Medan, dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Riza Arinda, mahasiswa yang juga peserta aksi mengatakan aksi ini bertujuan untuk menuntut pemerintahan yang sekarang untuk lebih mempertimbangkan kebijakan menaikkan harga BBM ini. Hal ini dikarenakan kebijakan tersebut dinilai tak melihat nasib rakyat yang terkena imbasnya. “Kebutuhan pokok akan naik juga,” ujarnya.
Peserta aksi lain Ardiansyah mengatakan hal serupa. Menurutnya pemerintah harus meninjau ulang kenaikan harga BBM. Ia berpendapat kebijakan tersebut menindas rakyat khususnya dari kalangan menengah ke bawah.
Aksi ini dimulai dengan long march dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) sampai Simpang Kampus sekitar pukul 23.30 WIB sampai pukul 01.30 WIB. Aksi ini kemudian berakhir dengan tuntutan warga yang menilai aksi mahasiswa itu mengganggu kenyamanan. Sampai berita ini diturunkan sebagian dari massa kembali ke dalam kampus USU dan sebagian lagi bergabung dengan aksi Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan di Kantor Wali Kota Medan.