Oleh: Gio Ovanny Pratama
BOPM WACANA — International Congress of Muslim Students (ICMS) yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Pendopo USU, Minggu, 26 Oktober dihadiri 2700-an mahasiswa dari berbagai kampus dan organisasi masyarakat (ormas) di Sumatera Utara (Sumut). Jumlah ini melampaui target awal panitia sebanyak 2500 mahasiswa. “Alhamdulilah peserta melebihi 2500, tadi kami pesan lagi 200 kursi,” ungkap M Yugi Prayogo, ketua panitia.
Yugi mengatakan dalam sosialisasi, pihaknya memang sebar undangan ke semua ormas kemahasiswaan Islam di berbagai kampus di Sumut. Selain itu, hadir juga delapan puluh mahasiwa Patthani, mahasiswa muslim dari selatan Thailand. Mahasiswa dari Patthani ini datang untuk mendukung pergerakan khilafah. Mereka juga ikut memberikan orasi dan testimoni mengenai khilafah dan syariat Islam. “Mereka adalah mahasiswa muslim dari selatan Thailand yang berkuliah di sini,” ungkap Yugi.
Sementara itu, Koordinator HTI untuk mahasiswa Edwarsyah bersyukur atas hal tersebut. Ia menginginkan peserta yang hadir bisa berkomitmen dan berjuang menegakkan khilafah. “Artinya Allah merahmati dan memberkahi perjuangan kami,” tandasnya.
Dalam acara ini, sejumlah mahasiswa dan dosen berorasi seputar sistem khilafah. Prof Basyuni, dosen Fakultas Kehutanan dalam orasinya mengatakan sistem khilafah dapat jadi solusi untuk mengembalikan kejayaan minyak dan gas (migas) di Indonesia. Ini disebabkan sistem khilafah menjamin kepemilikan umat atau rakyat akan migas dan pengelolaannya langsung oleh negara tanpa ada pihak swasta.
Penyelenggaraan ICMS di kota Medan dan 72 kota lainnya di Indonesia merupakan salah satu rangkaian dari acara puncak yang akan dilaksanakan pada 2 November nanti di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Acara tersebut ditargetkan akan dihadiri 25 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia. “Kita juga akan kirimkan delegasi dari Sumut ke Jakarta nanti,” tutup Yugi.