
WARTAWACANA – Kelompok mahasiswa proyek Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Perundungan 122 Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan sosialisasi bertema “Speak Up: Anak Muda Melawan Perundungan”. Kegiatan ini terlaksana di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Medan, Senin (27/10/2025).
Kelompok MKWK Perundungan 122 beranggotakan 20 mahasiswa lintas fakultas di USU dengan Andi Fitrah Abdillah Nst. sebagai ketua kelompok. Pelaksanaan proyek MKWK dibimbing oleh Pdt. Hermanto Tarigan, M.Th., sebagai dosen fasilitator dan Widya Haerani sebagai mentor. Sosialisasi dilaksanakan di kelas XI IPS 2 yang dihadiri oleh 36 siswa.
Sekretaris Kelompok, Nazwanda Azzahra Siregar, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperluas wawasan pemahaman siswa terkait isu perundungan. “Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran, empati, serta keberanian berbicara dari siswa-siswa untuk mencegah dan melaporkan tindakan perundungan,” tuturnya.
Senada dengan itu, Anggota Humas Kelompok, T. M. Ralif Tri Hafizh, juga menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam menciptakan perubahan. “Mulailah dari tindakan sederhana, seperti tidak mengejek teman, tidak menyebar gosip, dan berani speak-up saat melihat perundungan. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk berkembang bersama, dan semua siswa punya peran untuk mewujudkan perubahan positif tersebut,” ujarnya.
Sosialisasi dibuka dengan sesi perkenalan, yang dilanjutkan dengan pemutaran video anti-perundungan. Kemudian, disampaikan materi mengenai definisi, jenis-jenis, dan upaya pencegahan maupun penanganan perundungan. Setelah itu, peserta mengikuti diskusi singkat, tanya jawab, dan games terkait materi. Rangkaian kegiatan diakhiri dengan pembagian hadiah dan snack, serta foto bersama.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 2 Medan, Risma Naomi Damanik, S.Sos., sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini. “Saya sangat senang dengan kehadiran mahasiswa dari USU. Di tengah maraknya kasus perundungan saat ini, semoga sosialisasi ini dapat memberi manfaat bagi para siswa SMAN 2 Medan,” ungkapnya.
Ia juga berharap, seluruh siswa menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam aktivitas sehari-hari. “Melalui kolaborasi universitas dan sekolah, harapannya kesadaran dapat diperluas ke kelas-kelas lain dan menjadi gerakan berkelanjutan dalam menciptakan sekolah yang lebih aman dan bebas dari bullying,” tuturnya.
***
Tulisan ini merupakan publikasi Kelompok Proyek MKWK Perundungan 122 USU dalam kegiatan sosialisasi pencegahan perundungan di SMA Negeri 2 Medan, yang didampingi oleh Mentor: Widya Haerani dan Dosen Fasilitator: Pdt. Hermanto Tarigan, M.Th.



