
Oleh: Mila Audia Putri
Hari senin sering kali menjadi momok tersendiri bagi beberapa orang. Rasa cemas, malas, suntuk, jenuh, dan enggan untuk memulai hari kian menghantui. Fenomena ini dikenal dengan sebutan Monday Blues Syndrome, yaitu kondisi psikologis ketika seseorang merasa takut menghadapi dan menjalani hari Senin.
Dilansir dari BBC, Monday Blues Syndrome dipicu karena adanya perbandingan langsung dengan hari sebelumnya. Perasaan ini biasanya muncul sejak Minggu malam. Kemudian, mencapai puncaknya di Senin pagi ketika seseorang harus beranjak dari tempat tidur dan kembali menjalani rutinitasnya.
Ungkapan “I hate Monday” pun menjadi populer, mulai dari meme, lagu, dan film. Hingga kini, ungkapan tersebut dianggap sebagai lelucon yang menggambarkan rasa enggan masyarakat terhadap hari Senin.
Penyebab dan Gejala Monday Blues Syndrome
Hari Minggu biasanya dihabiskan untuk berlibur bersama keluarga, kegiatan me-time, atau bermain dengan teman-teman. Ketika hari Senin tiba, setiap orang harus kembali ke rutinitas seperti bekerja dan sekolah. Transisi ini terasa kontras dan kadang menjadi salah satu tantangan terberat bagi pekerja dan pelajar.
Hal ini yang dikenal sebagai perubahan emosional oleh para psikolog, di mana tidak ada bagian lain dalam seminggu yang mengalami transisi seperti itu. Selain itu, perubahan ritme tidur yang cenderung lebih lama, tekanan dari pekerjaan, tugas dari sekolah, hingga kurangnya motivasi dapat menyebabkan Senin terasa lebih berat.
Meskipun tidak termasuk penyakit klinis, sindrom ini telah dikaitkan dengan meningkatnya stres, suasana hati yang buruk, masalah produktivitas, dan bahkan memungkinkan timbulnya gangguan kesehatan mental jangka panjang jika tidak segera ditangani.
Dilansir dari Halodoc.com, seseorang yang mengalami gejala stres saat akhir pekan dapat mengalami otot yang tegang, sakit kepala, kesulitan untuk bernapas, detak jantung yang cepat, serta meningkatnya tekanan darah.
Cara Jitu Pengusir Monday Blues Syndrome
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi Monday Blues Syndrome, agar mampu meningkatkan suasana hati saat menjalani hari Senin. Manajemen stres dapat membantu dalam mengurangi pandangan negatif yang mungkin muncul di awal Minggu. Beberapa cara praktis yang dapat dicoba, antara lain:
-
Manjakan diri di akhir pekan
Batasi diri dengan pekerjaan di akhir pekan. Manfaatkan akhir pekan dengan beristirahat dan berlibur, seperti menghabiskan waktu dengan keluarga, serta berlibur dengan teman. Selain itu, perlu untuk manjakan diri dengan merehatkan tubuh dan pikiran untuk Senin yang lebih cerah.
-
Berolahraga secara teratur
Berolahraga dapat meningkatkan suasana hati dan emosi yang berlangsung selama 24 jam. Saat berolahraga, tubuh kita akan melepaskan hormon, seperti serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon serotonin dan dopamin ini dapat meningkatkan suasana hati.
Sementara itu, hormon endorfin akan mengurangi rasa sakit sehingga dapat meningkatkan perasaan gembira. Dengan berolahraga, tubuh kita menjadi lebih siap untuk menghadapi awal pekan.
-
Tidur yang cukup
Seseorang akan terhindar dari stres dan cemas apabila menerapkan pola tidur yang baik. Kekurangan tidur dan penurunan kualitas tidur dapat berdampak negatif pada tubuh dan suasana hati.
Lain daripada itu, kita bisa mulai mempersiapkan diri saat Minggu malam, seperti menyiapkan pakaian kerja dan sekolah agar besoknya tidak diburu waktu. Selanjutnya, membentuk perilaku dengan membuat rencana kegiatan di hari Senin dan mengubah perspektif bahwa Senin adalah hari yang baik untuk awal yang baru.
Jadi, ketika seseorang mengatakan, “jangan lupa besok Senin,” kita tidak perlu takut atau cemas. Anggap saja sebagai langkah kecil untuk mendamaikan diri kita dengan hari yang sering kali dibenci oleh banyak orang.
Di balik keluhan tentang Senin, terdapat pesan yang penting tentang bagaimana cara kita memaknai pekerjaan, pelajaran, waktu istirahat, dan keseimbangan hidup. Mungkin yang perlu kita ubah bukanlah Seninnya, melainkan cara kita menyambutnya.



