Oleh: Dewi Annisa Putri
Ia senja
mataharinya terbenam dan harinya jadi gelap
pikirannya digerogot puaka lacur, namun disangka astral
oh, Demon
dan ketiganya rengsa
Hari menyenja
matahari bergulir enggan kembali mendaki
gelita abadi di buana akal
bumi hangus tersulut
dan para Buan tertawa
Kelak senjanya tiba
tetap saja ia mala dan tertulah hingga tandas
berteman si Belis
meraung melolong menggeru menderam
menggerung meraum mengebah mengaung
Si Senja
mengaum
mengerang
menguak
hingga habis mereda