Oleh: Annisa Octavi Sheren
BOPM WACANA — United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan meninjau Geopark Kaldera Toba pada Agustus mendatang. Hal ini merupakan rangakaian proses pengajuan Geopark Kaldera Toba sebagai situs UNESCO Global Geopark (UGG).
“Rencananya mereka sampai sini di tanggal 2 Agustus,” ucap Wakil General Manager Geopark Kaldera Toba Gagarin Sembiring, Kamis (19/7).
Gagarin mengatakan penilaian akan berdasarkan potensi dan kondisi alam di kawasan Danau Toba itu sendiri. Ia menjelaskan ada tiga poin yang akan menjadi penilaian pendukung, pertama nilai konservasi yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pengelolaannya Danau Toba.
Penilaian kedua yakni nilai edukasi yang berkaitan dengan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang budayanya sendiri. Serta yang terakhir aktivasi mayarakat yang menyangkut pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
Gagarin berharap pengajuan ini dapat diterima agar Geopark Danau Toba dapat jadi bagian dari UGG dan dapat berkembang lagi. “Jika diakui UNESCO, itu bisa jadi ajang promosi bagi kita”, tambahnya.
Menanggapi hal ini, salah satu Budayawan Idris Pasaribu mengatakan tidak masalah jika Geopark Kaldera Toba akan jadi bagian dari UGG asalkan standarisasi yang ditetapkan tidak menghilangkan kearifan lokal yang ada di kawasan Danau Toba itu sendiri. Ia berharap masyarakat lokal tetap dapat memelihara dan mengembangkan destinasi Danau Toba tanpa bergantung dengan pihak luar. “Diakui dunia tapi tetap kita yang mengolahnya,” tuturnya.