Oleh: Thariq Ridho
Sukma (di)luka
Atma mendo’a bersama kata
dalam diam ia mencela
sebab Tuhan,
tak seramah (katanya)
Atma berduka
lantas siapa jadi (ber)dosa
sudahkah sujud sembah hanya
pada Sang (Esa)
nyatanya,
Tuhan pernah (Me)Lupa
Sukma mengalah
dalam dekapan bunyi pasrah
bingung Pada siapa
berkeluh kesah
(ter) Nyata Tuhan,
tak punya rasa Iba
Sukma (ber)elegi
deklarasikan secuil pedih
berdeklamasi dengan puisi
pada aliran kegundahan hati
rupanya, Tuhan
benar-benar (pergi)
Jiwa tak berkecil hati
Atma berkata tak (ber)do’a
Sukma tak bersajak sepi
Tuhan, benar-benar (ter)lupa