Redaksi
Oleh: Sagitarius Marbun
BOPM WACANA – Tao Silalahi Art Festival yang diselenggarakan setiap tahunnya telah mengubah kebiasaan masyarakat Silahisabungan dalam hal mata pencaharian dan kebudayaan. Hal ini disampaikan Manager Pelaksana Rumah Karya Indonesia (RKI) Marojahan Andrian Manalu di D’ Caldera Coffee, Selasa (17/07).
Marojohan menjelaskan, sebelum adanya event Tao Silalahi Art Festival masyarakat Silahisabungan hanya membangun jasa tempat pondok dan jasa tempat pemanggangan ikan hasil untuk mendapatkan penghasilan. Namun, setelah adanya acara tersebut masayarakat sudah mampu menyediakan jasa sewa tenda dan alat camping, serta jasa tour guide. “Dulu kan bangun tidur, kemudian keladang, sorenya ke kedai, tidur lagi. Tapi sekarang macam-macam,” terang Marojohan.
Tidak hanya di bidang mata pencaharian saja, RKI juga mengajar dan mengajak pemuda dan anak-anak setempat untuk tetap menjaga budaya, seperti tari tor-tor, alat musik, foklor, dan kearifan lokal lainnya.
Marojoha menjelaskan RKI juga membagikan bibit buah lokal seperti mangga dan apukat kepada warga Silalahisabungan untuk ditanam di ladang atau tanah masing-masing. “Di tanam di ladang masing-masing dan hasilnya kelak untuk mereka,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, salah satu masyarakat Silalahisabungan Hermanto mengatakan kehadiran RKI sangat membantu masyarakat Silahisabungan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat serta kebudayaan yang ada. Dia juga berharap, Tao Silalahi Art festival diadakan setiap tahunnya. “Semoga bisa berjalan terus dan semakin membuat masyarakat Silalahisabungan maju,” tutupnya.
