Oleh: Arman Maulana
BOPM WACANA — Sejumlah mahasiswa, alumni, dan dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta komunitas pemuda tani yang tergabung dalam Sumatera Youth Food Movement (SYFM) menggelar aksi sosialisasi dan kampanye pangan lokal. Aksi ini dilakukan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya gunakan pangan hasil petani lokal. “Supaya masyarakat tahu kalau kita juga punya pangan lokal,” ungkap Ketua Aksi Ricki Santoso, Kamis(16/10) sore.
Ricki berharap setelah aksi ini masyarakat mau beralih ke pangan lokal. Ia juga berpendapat Indonesia sebagai negara agraris harus berdaulat terutama dalam hal pangan. Sehingga tidak lagi bergantung pada negara lain untuk memenuhi pangan masyarakatnya. Selain itu, Indonesia yang belum siap memasuki pasar bebas pada 2015 seperti saat ini juga dapat mematikan hasil pangan lokal karena tak mampu bersaing dengan korporasi pangan internasional.
Salah seorang dari komunitas pemuda tani, Jamak Sari berpendapat selama ini masyarakat masih lebih memilih produk impor dibanding lokal dikarenakan harganya yang lebih murah. Namun ia mengharapkan masyarakat lebih memperhatikan nasib petani lokal seperti dirinya. “Saya juga petani, ya ngerti-lah rasanya,” katanya.