Oleh: Aulia Sabrini Saragih
USU, wacana.org – BEM FKM USU mengaku cukup terdampak atas masa peralihan iklim organisasi mahasiswa (ormawa) di USU ditambah masa Covid-19 sebelumnya. Hal ini dikonfirmasi oleh Fahruza Angkat selaku Gubernur FKM USU periode 2023/2024, Jum’at (24/11).
Kongres mahasiswa yang diadakan September lalu, menghasilkan sebuah perubahan yang cukup besar bagi organisasi mahasiswa di USU. Salah satunya perubahan nama dari yang semula Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU, menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USU.
Fahruza mengaku cukup sulit beradaptasi, dikarenakan kurangnya pengetahuan akan berorganisasi selama masa peralihan dua tahun kebelakang. “Ya kayak anggota masih banyak yang belum tahu, perlu kami ajari dan upgrading karena kami benar-benar kosong,” ujarnya.
Salah satu perangkat pengurus dari KAM Kolaborasi FKM USU Andika Yudhistira, menanggapi hal ini. “Perubahan dinamika dalam organisasi, hal yang wajar-wajar saja dan harus ada dalam organisasi seiring dengan pergantian situasi,” ujarnya
Andika juga menambahkan terkait perubahan tersebut pada KAM, tidak menemukan kesulitan yang berarti. “Di tengah perubahan ini kami masih bisa menjalankan tupoksi (red-tugas pokok dan fungsi) untuk mengusung cagub dan cawagub kami, belum ada tantangan yang terlalu menghambat,” ucapnya.