Oleh: Vanisof Kristin Manalu
BOPM WACANA | Rektor USU Prof Runtung Sitepu mengatakan akan menanggapi aspirasi mahasiswa yang disampaikan lewat Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU. Sebab saat ini Pema USU telah ada dan seharusnya bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi.
“Kalau aspirasinya baik, kenapa tidak ditanggapi sama rektor?” katanya, Kamis (28/9) saat Pelantikan Pema USU di Gelanggang Mahasiswa.
Prof Runtung mengatakan mahasiswa harus memedomani etika berdemokrasi. Pertama mahasiswa menyampaikan aspirasi pada gubernur di fakultas masing-masing. Kemudian gubernur menyampaikan dan berkoordinasi kepada presiden, lalu presiden menyampaikan ke rektor langsung.
Prof Runtung menambahkan, demo adalah jalan terakhir untuk menyampaikan aspirasi. Sebab ia menganggap selama ini sekelompok mahasiswa kerap melakukan demonstrasi secara tidak pantas. Ia menegaskan mahasiswa yang melakukan demonstrasi harus jadi musuh.
“Menjelekkan nama universitas itu,” katanya. Untuk ini, Prof Runtung berharap Pema USU menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Menanggapi hal ini, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2014 Tody Krisma membenarkan selama ini mahasiswa sering berdemonstrasi karena Pema USU dan beberapa pema fakultas vakum. Namun ia tak sepakat dengan pernyataan rektor mengenai demo. Sebab menurut Tody, seharusnya bukan mahasiswa demo yang dijauhkan, melainkan para koruptor.
Ia pun berharap Pema USU sekarang ini dapat mewadahi mahasiswa untuk beraspirasi. “Kita lihat saja selama ini yang demo kan mahasiswa yang enggak ada pemanya,” tuturnya.