BOPM Wacana

Prodi Sastra Batak FIB USU Launching Laboratorium Budaya

Dark Mode | Moda Gelap
Tampak Depan Laboratorium Budaya Sastra Batak FIB USU, Senin (12/02). | Rosinda Simanullang
Tampak Depan Laboratorium Budaya Sastra Batak FIB USU, Senin (12/02). | Rosinda Simanullang

Oleh: Rosinda Simanullang

USU, wacana.org – Program Studi Satra Batak Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU telah melakukan penambahan fasilitas berupa laboratorium budaya yang diresmikan pada 12 Januari 2023 di Gedung Serbaguna FIB dan Gedung Laboratorium Budaya Sastra Batak. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Program Studi Sastra Batak, Jekmen Sinulingga, Senin (12/02).

Jekmen menyebutkan tujuan dari pengadaan laboratorium budaya ini merupakan sebuah upaya untuk mengisi kokosongan terkait visi dan misi Program Studi Sastra Batak yang berkaitan dengan atraksi budaya Batak yang mencakup lima etnis Batak, yaitu Toba, Pakpak, Mandailing, Karo, dan Simalungun. Beliau menambahkan bahwa laboratorium budaya tersebut akan sekaligus menjadi Batak corner yang bisa diakses oleh seluruh mahasiswa. “Tetapi perlu untuk mengisi absen, identitas, dan mengisi kepentingan yang bisa dibantu,” ujarnya.

Beliau mengkonfirmasi bahwa ruangan yang menjadi laboratorium budaya tersebut merupakan peralihan dari ruangan program D3 yang kini sudah pindah menjadi fakultas Vokasi. Laboratorium tersebut sudah dilengkapi dengan buku-buku, ulos, gondang Batak Toba, tiga komputer, dan sebagainya. Ia menyebut bahwa beberapa fasilitas masih dalam proses seperti alat musik dari Mandailing, Karo, Pakpak, Simalungun.

Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diprogramkan rektor bahwa Program Studi Satra Batak harus mampu menampilkan sesuatu yang berharga mengenai local wisdom kelima etnis batak. Berangkat dari hal itu, beliau menyampaikan harapannya agar Program Studi Sastra Batak semakin terkenal dan semakin mampu bersaing secara positif dan objektif dalam menampilkan local wisdom kelima etnis Batak, “Dengan demikian perlindungan fitur-fitur budaya menjadi lebih nyata dan terjadi revitalisasi budaya batak pada umumnya,” ujarnya.

Rosa Sinaga, mahasiswa Sastra Batak stambuk 2019, berharap agar fasilitas yang ada di laboratorium budaya tersebut agar tidak hanya disimpan atau jadi pajangan saja. Ia menyebutkan bahwa alat-alat musik yang sudah ada jarang dipakai selama ini, “Dan peminjaman buku-bukunya jangan dibatasi,” pungkasnya.

 

 

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4