Oleh: Aulia Adam
BOPM WACANA | Aksi damai yang rencananya akan digelar malam ini ditunda. Hal ini disebabkan Pema USU selaku penggerak aksi mempertimbangan kenyamanan warga. Pertimbangan tersebut didapat dari pihak Keamanan USU dan kerabat anggota Gerakan Mahasiswa Pecinta Alam yang juga warga. “Saya selaku pimpinan aksi saya mempertimbangkanlah juga informasi itu demi nama instansi,” kata Abdul Rahim, pemimpin aksi yang juga Wakil Presiden Mahasiswa USU. Aksi ini ditunda hingga besok (15/11).
Menurutnya, isu yang beredar sedang tidak baik untuk citra mahasiswa USU. Menurutnya, demo tolak kenaikkan bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan Kamis (13/11) kemarin menimbulkan citra tersebut. Aksi yang direncanakan berjalan damai ini juga dipindahkan lokasinya ke depan gedung DPRD Sumatera Utara. “Niatnya supaya tuntutan ini lebih nyampek,” ungkap Abdul.
Denny Sofjan, salah satu petugas Satuan Keamanan (Satpam) USU membenarkan keluhan warga. Menurutnya, ada beberapa warga sekitar Kampus USU yang sudah bertanya pada Keamanan USU perihal aksi susulan. Ia menyarankan mahasiswa untuk lebih dewasa menyikapi kekhawatiran warga.
Gyne Kirstie Surfeki, mahasiswa USU 2013 yang juga indekos di sekitar Simpang Kampus USU, sepakat kalau aksi yang mengundang kekisruhan tak baik. “Bisa menimbulkan citra yang enggak baik buat USU, udah masuk televisi juga, kan?” ungkapnya. Namun ia menimbang keputusan sejumlah warga yang langsung takut dengan aksi susulan berlebihan. Seharusnya warga bisa bertanya dulu. “Toh ternyata aksi damainya,” ungkap Gyne.
Ia juga menyarankan Pema USU juga berkomunikasi baik-baik dengan warga sekitar.
Aksi ini besok akan dimulai dengan agenda mediasi terlebih dahulu ke Biro Rektorat USU pukul 9 pagi. Rencananya mereka akan bahas klarifikasi bahwa kisruh dalam aksi sebelumnya bukan kesalahan mahasiswa sepenuhnya. Sekaligus minta bantuan dana perobatan korban dalam aksi yang sama.