Oleh Shella Rafiqah Ully
BOPM WACANA — Pers mahasiswa (persma) harus pandai dan jeli melihat kepentingan politik di luar kampus serta kuasai teknis liputannya. Hal tersebut diungkapkan J Anto, Direktur Kajian Informasi, Pendidikan dan Penerbitan Sumatera pada Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Almamater oleh Pers Mahasiswa Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Auditorium Mess Pertanian Sumatera Utara, Selasa (27/5).
Hal tersebut disebabkan persma punya tugas memastikan relasi politik di luar kampus berjalan sesuai demokrasi. Ia mengatakan saat ini, tak bisa dipungkiri relasi politik terbilang timpang. “Yang satu surplus kekuasaan, yang satu powerless. Itu intinya kenapa kita harus pandai liput liputan politik,” ujarnya.
Ia misalkan cara meliput pemilihan umum (pemilu) yang saat ini sarat akan kepentingan identitas baik suku maupun agama. Menurutnyapersma tak boleh gunakan teknik liputan khas olahraga yang utamakan sisi dramatik dan memuja pemenang.
Elvi Safri Rahmatika, peserta pelatihan dari Lembaga Pers Mahasiswa Suara Kampus Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol, Padang,berpendapat serupa. Menurutnya, seorang wartawan harusnya punya wawasan luas tentang semua hal. Oleh sebab itu, jurnalis kampus harus punya teknik meliput terlebih dahulu. “Kondisinya kan beda jadi enggak hanya sekedar liput-liput saja,” ujarnya.